Ekspedisi Penelitian BRIN Temukan Spesies Baru Keong Darat di Pulau Bacan

Kamis 01 May 2025 - 14:28 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Ekspedisi penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Universitas Muhammadiyah Maluku di Pulau Bacan, Maluku Utara, pada tahun 2022 berhasil mencatat penemuan signifikan terkait keanekaragaman hayati Indonesia. Tim peneliti berhasil mengidentifikasi sebaran baru untuk sembilan spesies keong darat dan menemukan satu spesies baru yang belum pernah dikenal sebelumnya, yaitu Diancta batubacan sp. nov.

Pulau Bacan, bagian dari kawasan Wallacea, dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk dalam hal keong darat. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys dengan judul "Land snails of Bacan Island, Indonesia" (2025), yang menyebutkan hasil penelitian yang sangat berharga bagi ilmu pengetahuan.

Penelitian yang dipimpin oleh Ayu Savitri Nurinsiyah dan timnya ini mengumpulkan sebanyak 555 spesimen dari 27 spesies keong darat. Temuan baru ini menjadikan jumlah spesies keong darat di Pulau Bacan bertambah menjadi 56, dengan 13 di antaranya hanya ditemukan di pulau tersebut. Spesies Trochomporpha ternatana tercatat sebagai spesies yang paling melimpah.

Menurut Ayu Savitri Nurinsiyah, penemuan ini penting karena menambah pemahaman kita tentang peran Pulau Bacan dalam mendukung keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya dalam hal keong darat. Dia menyatakan, "Pulau Bacan masih memiliki banyak potensi keanekaragaman hayati yang belum sepenuhnya terungkap."

Penelitian ini dilakukan di lima lokasi berbeda di Pulau Bacan, yang mewakili berbagai jenis habitat, mulai dari kebun, semak-semak, hingga hutan karst yang unik. Hasilnya menunjukkan bahwa kawasan karst dengan tutupan hutan memiliki keragaman spesies keong darat yang lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pertanian, yang menegaskan pentingnya habitat alami dalam mendukung populasi keong darat.

Ayu juga menekankan pentingnya survei sistematis dan identifikasi integratif untuk memahami keragaman dan distribusi spesies keong darat di Maluku Utara, khususnya di Pulau Bacan. "Penelitian ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang keanekaragaman hayati, tetapi juga memberikan gambaran lebih lengkap mengenai pola biogeografi di kawasan Wallacea," ujarnya.

Sebelumnya, Ayu dan tim peneliti juga menemukan spesies keong darat baru di Pulau Moti, Maluku Utara, yang diberi nama Palaina motiensis. Ayu menambahkan, "Keanekaragaman hayati keong darat di Maluku Utara dan kawasan Wallacea masih banyak yang perlu diungkap. Keanekaragaman hayati ini adalah potongan puzzle yang membentuk gambar indah. Jika kepingan-kepingannya hilang, gambar itu tidak akan sempurna. Oleh karena itu, kita harus menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dan habitatnya."

Penemuan ini memperkuat pentingnya pelestarian lingkungan dan mendalamnya penelitian ilmiah dalam memahami dan menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. (*)

Kategori :