Penemuan Spesies Baru Lobster Air Tawar di Habitat Aslinya

Penemuan Spesies Baru Lobster Air Tawar di Habitat Aslinya. Foto/Net--

Radarlambar.bacakoran.co -Signal Crayfish, sejenis lobster air tawar, selama ini dikenal luas sebagai spesies invasif yang agresif. Kemampuannya untuk menyebar jauh dari habitat asli telah menjadikannya ancaman bagi spesies lokal di berbagai wilayah, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Keberadaannya sering dikaitkan dengan menurunnya populasi hewan asli di ekosistem air tawar.

Namun, di balik reputasi buruk tersebut, para ilmuwan menemukan fakta mengejutkan di wilayah asal spesies ini, yang selama ini justru terabaikan.

Temuan Baru di Habitat Asli
Sekelompok peneliti dari University of Illinois Urbana-Champaign melakukan peninjauan ulang terhadap Signal Crayfish di lingkungan asalnya. Hasil penelitian mengungkap bahwa selama ini terdapat dua spesies berbeda yang keliru diidentifikasi sebagai bagian dari Signal Crayfish. Kedua spesies ini kini telah diakui sebagai jenis baru dan diberi nama Okanagan Crayfish serta Misfortunate Crayfish. Penemuan ini menambah daftar keanekaragaman hayati global, khususnya dalam kelompok lobster air tawar.

Proses Identifikasi yang Panjang
Diperlukan waktu bertahun-tahun bagi para peneliti untuk menyimpulkan bahwa kedua spesies tersebut memang berbeda secara genetik. Dugaan awal muncul karena beberapa individu di wilayah Pacific Northwest menunjukkan karakteristik fisik yang tidak sesuai dengan Signal Crayfish. Namun, baru setelah teknik genetika canggih seperti genome skimming diterapkan, identitas sejati kedua spesies ini terungkap. Teknik tersebut memungkinkan peneliti membandingkan urutan DNA mitokondria dan nuklir dengan basis data genetika spesies yang sudah dikenal.

Selama ini, fokus riset lebih banyak tertuju pada peran invasif Signal Crayfish, sehingga keberadaan spesies lain di habitat aslinya nyaris tidak mendapat perhatian.

Ancaman Terhadap Spesies Baru
Walaupun penemuan ini merupakan kabar baik bagi dunia ilmiah, situasi di lapangan menunjukkan ancaman serius terhadap kelangsungan hidup kedua spesies baru tersebut. Keberadaan spesies invasif lain seperti Rusty Crayfish dan Virile Crayfish telah menekan populasi lobster lokal dan mengganggu keseimbangan ekosistem air tawar.

Manusia menjadi faktor utama dalam penyebaran spesies invasif ini, melalui aktivitas seperti pemindahan hewan untuk keperluan umpan, budidaya, hingga pelepasan dari akuarium. Dampaknya sangat besar dan sulit dibalikkan, karena spesies invasif cenderung mendominasi habitat baru dan menggusur spesies lokal yang lebih lemah.

Upaya Konservasi Melalui Penamaan
Pemberian nama resmi bagi kedua spesies ini menjadi langkah awal dalam upaya konservasi. Dengan pengakuan ilmiah, spesies tersebut kini memiliki identitas yang bisa dijadikan dasar dalam kebijakan perlindungan. Nama Misfortunate Crayfish bahkan mencerminkan nasib tragis spesies tersebut, yang baru dikenali saat habitat aslinya telah banyak rusak.

Perjalanan Seorang Peneliti
Eric Larson, salah satu ilmuwan dalam studi ini, awalnya tidak pernah berencana menekuni bidang penelitian lobster air tawar. Ia memulai karier di bidang ilmu perikanan, namun ketertarikannya pada lobster berkembang selama studi doktoralnya di University of Washington. Rasa ingin tahu yang besar terhadap spesies ini membawanya pada penemuan penting yang kini menjadi kontribusi besar dalam bidang biologi konservasi.

Penelitian ini telah dipublikasikan secara lengkap di jurnal Zootaxa dan menjadi contoh nyata bagaimana eksplorasi di habitat asli masih menyimpan banyak kejutan yang dapat mengubah pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati. (*)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan