Radarlambar.bacakoran.co – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung mencatat sejumlah kasus evakuasi yang cukup tinggi hingga awal Mei 2025. Dari berbagai jenis penyelamatan yang dilakukan, kasus penanganan ular dan tawon menjadi yang paling mendominasi.
Tim penyelamatan mencatat, hingga bulan ini, sebanyak 108 kasus evakuasi ular berhasil ditangani. Diikuti oleh 92 kasus penyelamatan sarang tawon, serta 41 kasus pelepasan cincin yang tersangkut di jari warga. Selain itu, petugas juga menangani 19 kasus evakuasi biawak, 14 kasus penyelamatan anak kucing, 3 kasus anak anjing, dan 2 kasus orang terperosok ke dalam sumur. Tak ketinggalan, terdapat pula 7 kasus mobil yang terperosok dan berbagai insiden lainnya.
Tingginya angka evakuasi ini menunjukkan bahwa wilayah Kota Bandar Lampung masih menyimpan banyak titik rawan yang menjadi habitat hewan liar. Kondisi lingkungan yang bersinggungan langsung dengan pemukiman padat menjadi salah satu faktor yang memicu seringnya hewan-hewan ini masuk ke area tempat tinggal warga.
Salah satu jenis penyelamatan yang cukup sering dilakukan adalah pelepasan cincin di jari tangan. Bahkan, baru-baru ini tim penyelamat membantu warga yang mengalami cincin tersangkut di jari manis dan jari tengah.
Dinas Damkarmat terus menyiagakan tim penyelamatan selama 24 jam penuh untuk merespons laporan masyarakat. Khusus untuk evakuasi hewan liar seperti reptil, satwa langka, atau hewan berbahaya, setelah proses penyelamatan rampung, Damkarmat akan segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sementara itu, untuk hewan yang tidak membahayakan dan tidak termasuk dilindungi, pelepasan kembali dilakukan di habitat yang aman dan jauh dari pemukiman.
Langkah cepat dan terkoordinasi ini menjadi bagian dari komitmen Damkarmat Kota Bandar Lampung dalam memberikan layanan penyelamatan yang sigap, responsif, dan humanis kepada masyarakat. (*/nopri)