Radarlambar.bacakoran.co – Selama puluhan tahun kita diajarkan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Namun, benarkah demikian? Klaim ini kini tengah dikaji ulang oleh Kementerian Kebudayaan, yang menyebut bahwa sejarah Indonesia terlalu lama didominasi oleh narasi penjajahan, dan kurang menyoroti perjuangan rakyat melawan kolonialisme.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan, “Enggak ada itu 350 tahun dijajah. Justru kita banyak melakukan perlawanan di berbagai daerah.” Hal ini memicu perdebatan besar di kalangan sejarawan dan masyarakat.
Asal-usul Angka 350 Tahun
Narasi ini dimulai dari kehadiran Cornelis de Houtman di Banten pada 1596, yang kemudian dijadikan patokan awal penjajahan Belanda hingga Indonesia merdeka tahun 1945. Namun, rentang waktu 350 tahun ini tidak mencerminkan kenyataan yang lebih kompleks.
Sumber klaim ini antara lain berasal dari pidato-pidato Presiden Soekarno, yang sering menyebut Indonesia dijajah selama tiga setengah abad. Dalam pidatonya tahun 1946, beliau berkata, “Selama 350 tahun kita hidup dalam penjajahan Belanda...” Ucapan tersebut kemudian menjadi narasi populer yang diwariskan lintas generasi.
Mohammad Yamin juga memopulerkan angka tersebut untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan anti-kolonialisme.
Kritik Sejarawan
Namun, banyak sejarawan menolak perhitungan ini. Salah satunya G.J. Resink, ahli hukum Belanda, dalam bukunya Indonesia's History Between the Myths (1968). Ia menyebut bahwa kehadiran Belanda pada 1596 masih bersifat perdagangan, bukan penjajahan.