BALIKBUKIT - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah V yang membawahi Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus melakukan perbaikan pada salah satu titik kerusakan badan jalan di ruas jalan Sumberjaya-Kebuntebu.
Kepala UPT PJJ Wilayah V Aprisol Putra mengungkapkan, selain melakukan perbaikan pada titik aspal yang kembali mengalami kerusakan pasca ditangani di tahun 2023 tersebut, pihaknya juga melakukan pembenahan pada saluran air yang selama ini menjadi pemicu cepatnya terjadi kerusakan pada titik yang ditangani tersebut.
"Penanganan sudah mulai dilakukan oleh kawan-kawan di lapangan, untuk kerusakan pada aspal diperbaiki, begitu juga untuk saluran airnya kita buatkan, agar air tidak lagi mengalir ke badan jalan yang bisa memicu kerusakan," ungkap Aprisol Putra, Minggu 28 Januari 2024.
Menurut Aprisol, kerusakan pada badan jalan yang terjadi, dipicu lantaran tidak adanya drainase, yang menyebabkan pada titik tersebut kerap dialiri dan tergenang air pasca hujan yang mempercepat kerusakan pada aspal jalan. "Semoga dengan penanganan berupa tambal sulam yang kami lakukan, maka pengguna jalan bisa lebih nyaman saat melintas di ruas jalan tersebut," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, perbaikan jalan berupa tambal sulam (patching) pada ruas penghubung Kecamatan Sumber Jaya dengan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat yang pelaksanaanya akhir tahun 2023 lalu dikeluhkan warga.
Keluhan itu karena kegiatan terkesan asal-asalan sebab saat ini baru berjalan kurang lebih dua bulan jalan kembali rusak. Parahnya lagi kerusakan jalan yang terlihat berupa tambal sulam aspal yang kembali berlubang di lokasi jalan yang diperbaiki.
Jefri salah satu warga yang melintas, mengatakan kerusakan jalan itu di duga karena proyek perbaikan jalan tersebut di sinyalir asal-asalan dengan kwalitas material yang buruk sehingga baru beberapa saat jalan tersebut kembali mengalami kerusakan.
Kata dia, buruknya kualitas bangunan tersebut terlihat dengan adanya lubang di atas jalan yang baru saja selesai di perbaiki. “Kondisi ini sangat di sayangkan dan harus nya jadi perhatikan pemerintah, masa baru beberapa bulan selesai di perbaiki kok sudah rusak, artinya perlu di evaluasi pihak rekanan yang mengerjakan proyek jalan ini," desaknya.
Begitu pula kepada pihak rekanan dirinya meminta agar menjalankan tangung jawab dalam masa pemeliharaan. "Harapan kami jangan karena masyarakat Lampung Barat selalu diam dan tidak reseh sehingga dalam pengerjaan terkesan dilakukan asalan. Kepada pengawas pekerjaan dari pemerintah kami harapkan juga untuk profesional dalam melaksanakan tugas sehingga kualitas pembangunan betul-betul sesuai dengan spesifikasi. Kalau seperti ini kan terkesan buang-buang anggaran dan yang dirugikan adalah masyarakat pengguna jalan karena tidak setiap saat pemerintah dapat memberikan pembangunan apalagi hanya di satu tempat," pintanya.
”Pemerintah bisa mempertimbangkan pihak rekanan yang kurang profesional dalam bekerja. Kasian anggaran ratusan sampai miliaran rupiah, tapi sebulan sudah rusak lagi. Pemerintah harus tegas dengan kontraktor agar tidak seperti ini lagi," tutup dia. (*)