Nasib Timnas Iran di Piala Dunia 2026 Terancam Konflik dengan Amerika Serikat

Jumat 27 Jun 2025 - 20:01 WIB
Reporter : Yogi Astrayuda

Radarlambar.bacakoran.co - Partisipasi Iran di Piala Dunia 2026 kini berada di ujung tanduk menyusul ketegangan geopolitik yang semakin meningkat antara negara tersebut dan Amerika Serikat. Padahal, Iran merupakan salah satu tim pertama dari zona Asia yang berhasil mengamankan tiket ke turnamen bergengsi itu. Kepastian mereka lolos diperoleh pada 25 Maret 2025, hanya lima hari setelah Jepang meraih kelolosan.

Namun, situasi berubah drastis seiring eskalasi konflik militer antara Iran dan AS. Ketegangan memuncak ketika Amerika, melalui keputusan Presiden Donald Trump, melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balasan ke pangkalan militer AS di Qatar. Aksi saling serang ini menimbulkan pertanyaan besar terkait kelayakan Iran tampil di putaran final yang akan berlangsung di Amerika Utara, termasuk di wilayah AS.

Selain soal keamanan, kebijakan pemerintah AS yang memasukkan warga negara Iran ke dalam daftar hitam perjalanan turut memperumit situasi. Belum ada kejelasan apakah larangan tersebut juga mencakup pemain, staf pelatih, dan keluarga yang terlibat dalam kontingen Iran.

Sejarah menunjukkan bahwa FIFA pernah mengambil langkah tegas terhadap negara yang tersangkut konflik internasional. Rusia, misalnya, pernah dilarang tampil dalam ajang internasional akibat invasi militer mereka, begitu pula Yugoslavia pada era konflik Balkan.

Kemungkinan pencoretan Iran dari daftar peserta Piala Dunia 2026 pun kian terbuka. Menurut informasi yang dihimpun penulis dari laporan media internasional, keputusan FIFA bisa saja diambil sebelum undian grup digelar pada Desember 2025. Situasi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang diketahui memiliki hubungan diplomatis cukup erat dengan Donald Trump.

Di tengah ketidakpastian ini, tim nasional China tampaknya mulai menghitung peluang untuk mendapatkan "lemparan" jika Iran resmi dicoret. Meski sebelumnya gagal melaju ke putaran keempat setelah finis di posisi kelima Grup C, di bawah Indonesia dan Arab Saudi, tim berjuluk Naga itu terus memantau perkembangan yang terjadi.

Media Tiongkok seperti Sohu bahkan menyebut bahwa Asosiasi Sepak Bola China (CFA) telah menjalin komunikasi intens dengan FIFA, guna mempersiapkan kemungkinan perubahan format atau peserta di Piala Dunia. Mereka menganggap situasi Iran mirip dengan kasus Rusia beberapa tahun lalu.

China berharap slot kosong yang ditinggalkan Iran nantinya akan diperebutkan oleh negara-negara yang gagal di putaran ketiga. Bahkan, mereka optimistis bisa menjadi kandidat kuat untuk mengisi kekosongan itu, meskipun skema pasti dari FIFA masih menjadi tanda tanya.

Sebelumnya, media yang sama juga sempat menyuarakan keraguan terhadap keabsahan status Maarten Paes sebagai pemain timnas Indonesia. Kiper naturalisasi itu disebut-sebut melanggar regulasi karena pernah memperkuat timnas U-21 Belanda di usia 22 tahun. Jika FIFA menemukan pelanggaran, China berharap hal itu dapat mengubah klasemen akhir dan membuka jalan bagi mereka kembali ke jalur kualifikasi.

Bagi publik sepak bola Asia, konflik ini bukan hanya menciptakan ketidakpastian bagi Iran, tetapi juga berpotensi merombak peta persaingan kualifikasi yang sudah berjalan panjang. Semua pihak kini menanti keputusan resmi FIFA, yang akan sangat menentukan arah perjalanan banyak negara menuju Piala Dunia 2026.(yogi/*)

Kategori :