Israel Kirim Tim Negosiator ke Qatar, Hamas Desak Gencatan Senjata Permanen

Minggu 06 Jul 2025 - 14:16 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radar.lambar.bacakoran.co – Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana pengiriman tim negosiasi ke Doha, Qatar, pada Minggu (6/7/2025). Tim tersebut akan menghadiri pembicaraan terkait usulan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Langkah ini diambil di tengah serangan intensif militer Israel yang dalam 24 jam terakhir menewaskan sedikitnya 78 warga Palestina. Konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 itu terus memicu krisis kemanusiaan, dengan lebih dari 57 ribu korban jiwa dan ratusan ribu lainnya terluka di Gaza.

Kantor Netanyahu menyatakan bahwa para negosiator diminta menerima undangan perundingan yang diajukan Qatar. Namun, Israel menolak beberapa perubahan dalam proposal gencatan senjata yang diminta Hamas, meski tidak merinci poin-poin yang dipersoalkan.

Sebelumnya, Hamas memberikan respons positif terhadap proposal gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata selama 60 hari, yang sempat memberi harapan untuk mengakhiri serangan mematikan di wilayah terkepung itu.

Hamas menuntut agar setiap kesepakatan gencatan senjata mencakup penghentian perang secara permanen oleh Israel. Mereka juga mendorong distribusi bantuan kemanusiaan melalui mekanisme internasional yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa, bukan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel.

Di sisi lain, Israel masih mencatat sekitar 50 warganya ditawan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, 27 orang diyakini telah meninggal. Sementara itu, di Israel sendiri, lebih dari 1.100 orang tewas dalam serangan awal Hamas.

Krisis yang terjadi telah membuat Jalur Gaza berada di ambang kelaparan. Ribuan warga Palestina dilaporkan masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan, sulit dijangkau tim penyelamat akibat blokade yang terus berlangsung. (*)



Kategori :