Ratusan Warga Demo Kantor Pemkab Lamteng

Jumat 18 Jul 2025 - 20:40 WIB
Reporter : Nopriadi

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ratusan massa dari Aliansi Rakyat Peduli Masyarakat Transmigrasi menggeruduk Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah, Kamis siang (17/7/2025). Mereka menuntut kejelasan status tiga kampung di Kecamatan Bandar Mataram.

Aksi dimulai dari Tugu Pepadun, Gunung Sugih. Sekitar 700 orang berjalan kaki menuju Kantor Bupati, menyuarakan aspirasi dari SP 1, SP 2, dan SP 3 Kampung Mataram Udik.

Mereka menuntut tiga hal utama: pendefinitifan kampung, pengembalian lahan plasma dari PT Sugar Group Companies (SGC), dan pengukuran ulang status tanah wilayah transmigrasi.

“Kami minta SP 1 jadi Kampung Karya Makmur, SP 2 jadi Terusan Makmur, dan SP 3 jadi Tritunggal Jaya,” teriak salah satu orator.

Tak hanya itu, massa juga menuntut Pemkab mengembalikan hak atas tanah plasma yang selama ini dikerjasamakan dengan SGC. Warga menilai kerja sama tersebut tak membawa kesejahteraan.

“Lahan itu harus kembali kepada rakyat!” ujar seorang perwakilan warga dalam audiensi yang akhirnya digelar usai aksi.

Aksi damai ini direspons cepat oleh Pemkab dengan memfasilitasi dialog bersama perwakilan warga. Sekda Lamteng Welly Adiwantara mewakili Bupati Ardito Wijaya hadir langsung dan menandatangani pernyataan sikap.

“Kita siap mendukung dan memfasilitasi. Sampai ke Kemendagri dan Kemenakertrans pun kami siap,” tegas Welly kepada awak media.

Meski begitu, ia menegaskan proses pendefinitifan kampung tidak bisa instan. Harus melalui tahapan administrasi dan memperhatikan regulasi yang berlaku, apalagi kampung-kampung itu disebut berdiri di wilayah register.

“Tidak bisa langsung hari ini ditempati, lalu langsung minta dibebaskan dan didefinitifkan. Prosesnya panjang, dan harus sesuai aturan,” jelasnya.

Soal kerja sama dengan PT SGC, Pemkab Lamteng juga akan mendorong revisi pasal 12 dalam akta kemitraan, agar bisa dievaluasi setiap empat musim giling. Bila tidak berpihak pada masyarakat, pemerintah siap mendukung pengembalian lahan plasma.

“Kita tetap berdiri di tengah. Tapi jika tidak berpihak pada rakyat, kita akan berpihak pada yang benar,” tegas Welly. (*/nopri)

Kategori :