Radarlambar.bacakoran.co- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperingatkan masyarakat terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang masih dapat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada periode 18 hingga 25 Juli 2025.
Kawasan yang diperkirakan terdampak mencakup wilayah Sumatra, sebagian besar Pulau Jawa, serta kawasan tengah dan timur Indonesia. Aceh, Sumatra Selatan, Jawa Barat, hingga wilayah Papua dan Kalimantan masuk dalam daftar wilayah siaga.
BMKG menyampaikan bahwa peningkatan aktivitas gelombang atmosfer ekuator menjadi salah satu penyebab utama tingginya curah hujan saat ini.
Tiga jenis gelombang atmosfer aktif secara bersamaan, yaitu gelombang Rossby ekuatorial, gelombang Kelvin, dan gelombang Mixed Rossby-Gravity. Aktivitas ini memperkuat pembentukan awan hujan dan meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Selain itu, terdapat dua bibit siklon tropis yang mempengaruhi kondisi cuaca, masing-masing berada di wilayah barat Indonesia dan sekitar Filipina. Keberadaan sistem tersebut turut mendorong pola belokan angin dan perlambatan angin di beberapa wilayah, termasuk Maluku, Sulawesi, Kalimantan Utara, dan Papua Barat.
Peningkatan kecepatan angin di perairan juga diprediksi terjadi. Di sejumlah wilayah laut, angin permukaan dapat mencapai lebih dari 25 knot, sehingga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. Kondisi ini menambah potensi bahaya bagi pelayaran dan aktivitas laut lainnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Terutama di wilayah yang memiliki riwayat kerentanan tinggi terhadap cuaca ekstrem.(*)