Tak Sekadar Terpilih, Pekon Padang Cahya Siap Jadi Referensi Pemajuan Kebudayaan

Program Pemajuan Kebudayaan Desa. Foto Ilustrasi--
BALIKBUKIT - Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, desa ini terpilih sebagai salah satu dari 150 Desa Budaya dalam Program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2025, yang digagas Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Menanggapi capaian ini, Peratin Pekon Padang Cahya, Muzarni, menyampaikan rasa syukur sekaligus tekad untuk memperkuat upaya pelestarian budaya sebagai jati diri pekon di tengah arus modernisasi.
“Terpilihnya kembali Padang Cahya sebagai Desa Budaya bukan hanya kebanggaan, tetapi juga bentuk pengakuan terhadap nilai-nilai budaya yang diwariskan leluhur kami. Ini menjadi pengingat dan dorongan agar kami menjaga dan menghidupkan kembali potensi budaya yang ada secara lebih serius, sistematis, dan inklusif,” ungkap Muzarni, Selasa (22/7/2025).
Menurut Muzarni, program ini membuka ruang luas bagi masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam pemajuan budaya, bukan sekadar penikmat atau pelestari pasif. Ia menegaskan bahwa pembangunan desa tidak hanya diukur dari aspek fisik atau ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana identitas budaya lokal diberdayakan dan dimaknai secara kolektif.
“Kami percaya, budaya adalah fondasi yang tak ternilai dalam pembangunan. Karena itu, mulai dari sejarah desa, seni tradisi, kearifan lokal pertanian, hingga lembaga adat kami dorong untuk aktif kembali. Kami ingin masyarakat mengenali siapa mereka, dan dari situ tumbuh rasa percaya diri sebagai warga desa yang punya nilai dan jati diri,” tegasnya.
Dalam implementasi program, Padang Cahya menggandeng Amrah Tabari sebagai Daya Desa, pendamping kebudayaan desa yang ditugaskan mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengaktivasi potensi budaya melalui proses pendokumentasian, pelatihan, dan kegiatan pelestarian.
Muzarni menilai kehadiran Daya Desa memberi nilai tambah yang signifikan dalam merumuskan kebijakan berbasis budaya, sekaligus menjembatani masyarakat dengan pemerintah pekon dalam dialog yang lebih terbuka dan reflektif.
Ia juga menegaskan bahwa terpilihnya Padang Cahya bukan sekadar penghargaan, melainkan amanah agar desa ini menjadi referensi pembelajaran bagi pekon-pekon lain di Lampung Barat. Ia menyebut bahwa kekuatan suatu desa di masa depan tidak hanya terletak pada akses infrastruktur atau teknologi, melainkan pada resiliensi budaya yang dimiliki masyarakatnya.
“Kami ingin Padang Cahya menjadi contoh bahwa desa bisa maju dengan menggali kekayaan yang dimilikinya sendiri, bukan hanya dengan meniru luar. Desa yang kuat adalah desa yang mengenal dirinya,” tandasnya.
Pekon (desa) Padang Cahya Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat kembali menjadi salah satu dari 150 desa yang terpilih dalam Program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2025. Sebelumnya di tahun 2024 Pekon Padang Cahya bersama 245 Desa lainnya terpilih dalam Program Pemajuan Kebudayaan Desa. (edi/lusiana)