RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Keluhan warga kembali mencuat di wilayah Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat. Kali ini, sorotan tertuju pada kondisi ruas jalan penghubung antara Kelurahan Sekincau dan Pekon Waspada yang mengalami kerusakan cukup parah di bagian tengah jalur. Warga mendesak agar pemerintah daerah segera melanjutkan pembangunan jalan yang sebelumnya sempat dikerjakan pada tahun 2024 lalu.
Pantauan di lapangan menunjukkan, jalan yang juga berfungsi sebagai akses alternatif menuju ruas jalan nasional itu kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Lubang besar menganga di sejumlah titik, ditambah permukaan jalan yang rusak dan bergelombang membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas, terutama kendaraan roda dua dan mobil pengangkut hasil pertanian.
Rita (41), salah satu warga Lingkungan Srigaluh, Kelurahan Sekincau, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan sepanjang lima kilometer itu sempat dilaksanakan tahun lalu, namun baru menjangkau wilayah Pekon Waspada dan sebagian area pintu masuk Kelurahan Sekincau. Sayangnya, bagian tengah jalur—yang merupakan wilayah perbatasan kedua daerah—masih belum tersentuh pembangunan.
"Kerusakannya justru paling parah di bagian tengah ini. Hampir semua badan jalan hancur, licin saat hujan, dan rawan kecelakaan. Kami harap tahun ini ada kelanjutan pembangunan sampai selesai," ungkapnya.
Jalur ini tak hanya menjadi penghubung antara dua pekon, melainkan juga menjadi urat nadi aktivitas ekonomi warga. Jalan tersebut menghubungkan beberapa wilayah lain, termasuk Pekon Wayngison dan Batukebayan.
Banyak warga dari kecamatan tetangga seperti Batuketulis juga menggantungkan mobilitas mereka melalui akses ini, baik untuk urusan sekolah, distribusi hasil panen, maupun akses ke pusat pelayanan.
Peratin Waspada, Heri Subagio, turut menyuarakan aspirasi masyarakatnya. Ia menjelaskan bahwa keberadaan jalan ini memiliki peran vital karena menghubungkan berbagai wilayah yang menjadi sentra kegiatan masyarakat.
Menurutnya, jika pembangunan dilanjutkan dan ruas jalan tersambung sempurna, dampaknya akan sangat besar terhadap kelancaran distribusi barang dan aktivitas warga.
“Bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tapi ini menyangkut perekonomian masyarakat lintas pekon. Kalau akses jalannya bagus, hasil tani bisa cepat dibawa ke pasar. Anak-anak sekolah juga lebih aman,” ungkapnya saat ditemui usai rapat koordinasi pekon.
Warga kini menanti tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Lampung Barat agar tidak berhenti pada pembangunan tahap pertama saja. Mereka berharap kelanjutan pembangunan bisa segera masuk dalam prioritas program kerja Pemkab tahun anggaran berjalan, sehingga harapan memiliki jalan penghubung yang layak dan aman benar-benar terwujud. (rinto/*)