DT2KP Pesbar Terima Banyak Laporan, Ingatkan Warga Waspadai Penipuan Lowongan Kerja di Medsos

Minggu 10 Aug 2025 - 18:50 WIB
Reporter : Yayan Prantoso

PESISIR TENGAH - Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, dan Perindustrian (DT2KP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati menyikapi berbagai tawaran lowongan kerja yang beredar di media sosial (medsos). Peringatan ini disampaikan menyusul masih maraknya informasi rekrutmen tenaga kerja dengan iming-iming gaji besar yang dibagikan di sejumlah grup pesan instan maupun platform daring lainnya.

Kabid Ketenagakerjaan DT2KP Pesbar, Joni Afrizal, S.E., mendampingi Kepala DT2KP, Amrulhaq, S.E., mengatakan pihaknya menerima banyak laporan dari warga terkait penawaran kerja seperti menjadi karyawan toko, staf administrasi, hingga pekerjaan lapangan, yang disertai janji gaji tinggi, uang makan, dan tunjangan tambahan. Namun, sebagian besar informasi tersebut tidak jelas sumber dan kebenarannya.

“Kami sebelumnya sudah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur, karena dikhawatirkan itu merupakan modus penipuan. Tawaran yang beredar di sejumlah grup media sosial di Pesbar itu sering kali hanya mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi, tanpa kejelasan identitas perusahaan maupun alamat tempat kerja,” kata Joni, Minggu, 10 Agustus 2025. 

Dijelaskannya, tawaran kerja dengan janji yang tidak masuk akal sering kali menjadi jebakan bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Modus yang digunakan pelaku beragam, mulai dari meminta calon pelamar mengirimkan sejumlah uang dengan alasan biaya administrasi, hingga memanfaatkan data pribadi untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab.

Karena itu, kata Joni, masyarakat yang menerima informasi lowongan kerja melalui media sosial diminta memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasinya. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menghubungi langsung DT2KP atau pihak terkait untuk memastikan legalitas dan keabsahan tawaran tersebut.

“Kami berharap masyarakat memverifikasi terlebih dahulu setiap tawaran kerja yang diterima, apalagi jika iming-imingnya tidak wajar. Jangan langsung percaya hanya karena ada nomor telepon yang dicantumkan,” ujarnya.

Masih kata Joni, meski hingga saat ini belum ada laporan resmi dari warga Pesbar yang menjadi korban penipuan lowongan kerja daring atau melalui medsos, pihaknya tidak ingin masyarakat lengah. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi memudahkan penyebaran informasi, termasuk yang berpotensi merugikan.

“Yang pasti, ini perlu menjadi perhatian bersama. Di era digital sekarang, modus penipuan berkembang dengan cepat, sehingga masyarakat harus semakin cerdas memilah informasi. Kami siap memberikan pelayanan kepada siapa pun yang ingin memastikan keaslian tawaran kerja,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa penipuan lowongan kerja bukan hanya terjadi di Pesbar, tetapi merupakan fenomena yang marak di berbagai daerah. Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan, dalam beberapa tahun terakhir, laporan terkait penipuan kerja secara daring terus meningkat, terutama pada platform yang tidak memiliki sistem verifikasi.

Karena itu, DT2KP berharap masyarakat Pesbar lebih bijak dalam menyikapi tawaran kerja yang beredar di media sosial. Langkah sederhana seperti memeriksa latar belakang perusahaan, memastikan proses rekrutmen dilakukan secara resmi, dan tidak mengirimkan dokumen atau data pribadi sembarangan dapat menjadi benteng awal mencegah penipuan.

“Kami ingin semua warga memahami bahwa mencari pekerjaan di era digital memerlukan kehati-hatian ekstra. Informasi yang terlalu indah untuk dipercaya biasanya memang patut dicurigai,” pungkasnya.(yayan)

 

Kategori :