BALIKBUKIT – Kekurangan tenaga pendidik masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Lampung Barat. Hingga saat ini, daerah berjuluk “Negeri di Atas Awan” tersebut masih defisit sebanyak 362 guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat, Tati Sulastri, S.Sos, M.M., Selasa (9/9/2025).
“Saat ini Lampung Barat masih kekurangan 362 guru baik di tingkat SD maupun SMP,” ujarnya.
Tati menjelaskan dari jumlah tersebut, kebutuhan paling besar adalah guru kelas SD sebanyak 159 orang, diikuti juru Penjasorkes 64 orang, guru bimbingan konseling 22 orang, guru Bahasa Indonesia 19 orang, Guru Agama Islam 15 orang, guru TIK 13 orang, serta guru PPKN 11 orang.
“Jumlah kekurangan ini sebenarnya sudah mulai menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini berkat adanya pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mulai mengisi kekosongan,” terang Tati.
Untuk menekan angka kekurangan guru, Disdikbud Lampung Barat telah melakukan pendataan terhadap tenaga pengajar non-ASN yang saat ini masih aktif mengabdi di sekolah-sekolah.
“Kami telah mengusulkan agar para guru non-ASN ini bisa mendapatkan formasi dalam seleksi PPPK selanjutnya. Harapannya, ke depan tidak ada lagi kekurangan guru, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang saat ini paling terdampak,” jelasnya.
Di sisi lain, Tati juga mengimbau kepada seluruh tenaga pendidik yang telah bertugas, agar senantiasa menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik. “Kami berharap semua guru tetap menjalankan tugas secara profesional, mematuhi aturan, dan tetap menjaga semangat dalam mendidik generasi penerus di Lampung Barat,” pungkasnya. (lusiana)