RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ukraina kembali melancarkan serangan drone ke fasilitas energi Rusia. Salah satu targetnya adalah Kilang Kirishi (Kinef), salah satu kilang minyak terbesar di Rusia yang terletak di Distrik Kirishi, Leningrad, sekitar 100 km dari St. Petersburg.
Serangan yang terjadi pada Sabtu (13/9/2025) itu melibatkan puluhan drone, di mana sebanyak 80 unit berhasil dilumpuhkan pertahanan Rusia. Meski sempat menimbulkan kebakaran, api dapat dipadamkan tanpa menimbulkan korban jiwa.
Kilang Kirishi mengolah sekitar 17,7 juta ton minyak per tahun atau setara 355.000 barel per hari. Angka ini menyumbang sekitar 6,4% dari total produksi minyak mentah Rusia, menjadikannya aset strategis dalam industri energi negara tersebut.
Militer Ukraina mengonfirmasi operasi tersebut melalui Telegram. Serangan diarahkan ke basis ekonomi dan militer Rusia, khususnya infrastruktur produksi bahan bakar, senjata, dan amunisi.
Tak hanya di Leningrad, serangan drone juga menyasar kawasan industri di Kota Gubakha, Perm Krai. Namun, serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa dan aktivitas industri tetap berjalan normal.
Dampak langsung serangan terhadap pasar minyak global belum terlihat karena perdagangan baru dibuka Senin (15/9/2025). Namun, mengacu pada peristiwa pekan sebelumnya, aksi serupa berpotensi mendorong kenaikan harga minyak dunia.
Harga minyak mentah memang cenderung naik di tengah eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Pekan lalu, harga minyak Brent menguat 1,7% menjadi US$67,49 per barel, sementara WTI naik ke US$63,67 per barel. Analis menilai, premi risiko geopolitik pada harga minyak seringkali tidak bertahan lama kecuali benar-benar terjadi gangguan pasokan.
Ketegangan regional kian meningkat setelah Polandia, anggota NATO, menembak jatuh drone Rusia yang memasuki wilayah udaranya. Insiden itu menandai keterlibatan langsung pertama NATO sejak perang dimulai. (*)