RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pernah merasa gampang lupa meletakkan barang, sulit fokus, atau cepat lelah saat bekerja? Kondisi itu bukan hanya dipengaruhi faktor usia, melainkan juga kebiasaan kecil sehari-hari yang diam-diam berdampak besar pada kesehatan otak.
Ahli neurologi menyebut pola tidur, jenis makanan, hingga cara mengelola stres berkontribusi terhadap tajam tidaknya daya ingat. Neurolog bersertifikat Jon Artz menegaskan, setiap orang mulai kehilangan jaringan otak sejak usia 40-an, meski otak masih bisa beradaptasi berkat cognitive reserve.
“Kebiasaan yang dijalani sepanjang hidup sangat menentukan seberapa baik otak bekerja di usia lanjut,” ujarnya.
Kebiasaan yang Merusak Memori
Kurang tidur
Tidur adalah “vitamin” utama otak. Tanpa tidur cukup, konsentrasi menurun dan informasi sulit disimpan. Fase tidur dalam sangat penting untuk mengonsolidasikan memori.
Terlalu sering minum alkohol
Tak ada manfaat alkohol bagi otak. Konsumsi berlebihan memperburuk fungsi kognitif dan meningkatkan risiko kerusakan saraf.
Bergantung penuh pada AI
Teknologi membantu, tapi bisa mengurangi kemampuan berpikir kritis. Artz menyarankan tetap melatih otak dengan berpikir deduktif dan analitis.
Konsumsi gula dan lemak jenuh berlebih
Makanan manis dan gorengan bisa menghambat komunikasi antar sel otak. Disarankan menggantinya dengan ikan, sayuran hijau, dan makanan fermentasi.
Terlalu banyak duduk
Gaya hidup sedentari menurunkan fungsi otak. Olahraga aerobik minimal 300 menit per minggu sangat dianjurkan.
Tidak mengelola stres