Puncak Musim Hujan, Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Selasa 04 Nov 2025 - 21:34 WIB
Reporter : Yayan Prantoso

PESISIR TENGAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengingatkan seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026. Potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir diprediksi akan meningkat seiring masuknya periode puncak musim penghujan di wilayah barat Lampung tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Pesbar, Roby Arfan, S.H., M.M., mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Pesbar dan sekitarnya kini tengah memasuki masa peralihan musim yang ditandai dengan meningkatnya intensitas hujan. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung dan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan mendatang.

“Informasi dari BMKG menyebutkan bahwa curah hujan akan terus meningkat intensitasnya dalam beberapa pekan ke depan, karena saat ini kita sedang memasuki periode transisi menuju puncak musim hujan,” katanya.

Karena itu, kata dia, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir. Menurut Roby, pada periode November ini, aktivitas sistem cuaca di wilayah Indonesia cenderung meningkat, termasuk kemungkinan terbentuknya siklon tropis di sekitar Samudra Hindia. Fenomena tersebut berpotensi menimbulkan peningkatan curah hujan yang cukup signifikan di wilayah pesisir barat Sumatra, termasuk Kabupaten Pesbar. Pada November ini, periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai aktif. 

“Masyarakat perlu mewaspadai potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia yang bisa berkembang menjadi siklon tropis. Kondisi ini dapat memicu hujan deras secara tiba-tiba dan menyebabkan banjir besar, terutama di wilayah pesisir,” jelasnya.

Ia menambahkan, siklon tropis yang tumbuh di Samudra Hindia sering kali memberikan dampak tidak langsung berupa gelombang tinggi di perairan barat Lampung, termasuk di sepanjang garis pantai Pesbar. Karena itu, nelayan diimbau untuk lebih berhati-hati ketika melaut, sementara warga di daerah pesisir diminta menghindari aktivitas di sekitar pantai ketika kondisi cuaca memburuk.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait baik Kecamatan, Pekon dan lainnya, untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem lainnya,” pungkasnya. (yayan/*)

 

Kategori :