RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Gencatan senjata di Gaza telah berjalan hampir sebulan, memberikan sedikit ruang bagi warga Palestina untuk memulihkan kehidupan normal. Meski begitu, ketegangan masih muncul dari beberapa provokasi militer, termasuk tembakan selingan dan rudal kecil.
Selama jeda perang ini, anak-anak kembali ke sekolah, dengan UNRWA membuka ruang belajar sementara untuk lebih dari 25.000 siswa, sementara 300.000 lainnya mengikuti pembelajaran daring. Sekolah-sekolah yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pengungsian mulai menyesuaikan diri untuk kegiatan belajar-mengajar.
Indonesia tetap aktif mendukung perdamaian di Gaza melalui jalur diplomasi maupun kesiapan mengirim pasukan TNI untuk membantu pengamanan, jika mendapat mandat resmi dari PBB. Langkah ini sejalan dengan prinsip kemanusiaan dan anti-penjajahan dalam UUD 1945.
Ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah dan PBNU serta MUI turut memperkuat dukungan terhadap rakyat Palestina, baik melalui bantuan kemanusiaan maupun rekomendasi formal. Langkah-langkah ini menunjukkan upaya kolektif Indonesia menjaga perdamaian dan kesejahteraan masyarakat Palestina di tengah situasi sulit.
Dukungan Indonesia meliputi pembukaan kembali sekolah, pengiriman bantuan, koordinasi diplomasi, dan persiapan pasukan perdamaian, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk menegakkan stabilitas dan keamanan di wilayah Gaza.