BALIKBUKIT - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat, terus berupaya melakukan penggiringan terhadap kawanan gajah liar, yang sejak beberapa waktu memasuki kawasan wisata dan mendekati permukiman penduduk.
Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh-BNS Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, penggiringan telah dilakukan petugas pasca kawanan satwa berbelalai tersebut memasuki kawasan Wisata Top Suoh dan merusak fasilitas yang ada. "Satgas terus berupaya melakukan penghalauan dan penggiringan kawanan gajah tersebut, namun seperti ada yang dicari kawanan gajah malah berbalik arah," ungkap Sugeng Hari Kinaryo Adi, Minggu 3 Maret 2024.
Menurutnya, saat ini kawanan gajah berada di sekitar pasir kuning atau masih berada di lokasi wisata, padahal sebelumnya pihaknya telah melakukan penghalauan dan penggiringan hingga ke gunung loreng. "Sudah sempat kami dorong hingga ke gunung loreng, tetapi malahan turun lagi ke pasir kuning, dan masih memungkinkan kembali ke arah lokasi Wisata Keramikan dan Kawah Nirwana," sebutnya.
Menurut Sugeng, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lokasi wisata tersebut ditutup untuk kunjungan wisatawan maupun masyarakat, hingga kawanan gajah tersebut menjauh. "Posisi gajah ada di pemandian Danau Asam, atau berjarak sekitar 500 meter dari tempat kejadian, belum bisa melakukan upaya penggiringan dikarenakan masih trauma dengan konflik harimau,” kata dia menambahkan.
Menurutnya, kawanan gajah tersebut kini cukup agresif sehingga sangat membahayakan masyarakat maupun Satgas yang melakukan penghalauan. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di wilayah setempat. "Untuk upaya mendorong agar kawanan gajah tersebut kembali memasuki kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) masih sulit dilakukan karena kondisi kawanan gajah yang semakin sulit dikendalikan," pungkasnya. (*)