Oleh : Ustad H Abdul Ghani
WAYTENONG - Ada Empat golongan orang yang berdiri di depan pintu surga. Mereka rebutan siapa yang merasa berhak terlebih dulu masuk surga.
Keempat golongan orang itu adalah orang wafat karena berjihad, seorang dermawan, seorang haji dengan gelar mabrur dan seorang ulama.
Hayo siapa yang paling berhak lebih dulu masuk surga..... ?
Penjelasannya ada di kitab Durratun Nasihin karya Assyekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Assyakir Al-Hubiri tepatnya di halaman 16.
Bahkan Allah SWT ikut menyelesaikan masalah tersebut. Akhirnya, pertama kali yang ditanya oleh Malaikat Jibril adalah orang yang mati syahid.
“Apa yang engkau kerjakan di dunia semasih hidup sehingga merasa berhak masuk surga terlebih awal?”
“Saya terbunuh dalam peperangan demi membela agama dan mencari ridha Allah,” jawabnya.
Malaikat Jibril justru balik bertanya, darimana informasi yang menyebutkan bahwa orang syahid berhak masuk surga? Ternyata yang bersangkutan menjawab bahwasanya penjelasan tersebut didapat dari gurunya kala masih di dunia.
“Tidakkah engkau malu kepada orang yang menyampaikan kabar ini? Kamu tidak sopan dan sebaiknya mundur lantaran tidak berhak masuk surga lebih awal,” jawab Jibril.
Orang kedua yang ditanya adalah haji mabrur, dengan pertanyaan yang sama seperti di awal.
Ternyata jawabannya sama bahwa kabar tentang masuknya para haji mabrur diperoleh dari sang guru. Dengan serta merta yang bersangkutan mundur teratur.
Pertanyaan juga disampaikan kepada orang kaya nan dermawan.“Nyatanya, jawaban yang disampaikan sama saja yakni dirinya mendapat informasi tersebut dari ulama dan gurunya,
Akhirnya, Malaikat Jibril langsung mempersilahkan kepada ulama dan orang alim ini untuk masuk surga lebih awal dengan tanpa melewati proses pertanyaan seperti tiga orang sebelumnya.
“Namun apa yang terjadi? Ternyata sang ulama menolak dengan alasan dirinya merasa tidak pantas masuk surga.