PESISIR TENGAH – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) buffer stock kepada Sutarni (56) warga Dusun Bandarjaya, Pekon Bandar Dalam Kecamatan Bangkunat, yang rumahnya ludes terbakar, Senin 29 April 2024 lalu.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesbar, Agus Triyadi, S.IP, M.M., mengatakan, bansos untuk buffer stock kepada korban kebakaran itu telah disalurkan melalui Pemerintah Kecamatan Bangkunat. Dirinya berharap bansos itu dapat membantu meringankan beban warga yang mengalami musibah kebakaran.
“Kita sudah menyalurkan bansos untuk korban musibah kebakaran itu yakni Buffer Stock berupa makanan cepat saji, matras, makanan anak, dan sebagainya,” katanya, Sabtu 4 Mei 2024.
Dijelaskannya, bansos yang disalurkan itu merupakan bantuan tahap awal untuk membantu meringankan beban kebutuhan korban kebakaran. Sedangkan, untuk bantuan berupa materil hingga kini masih dalam tahap proses dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkungan Pemkab setempat.
“Mudah-mudahan untuk bantuan materil itu nanti bisa segera disalurkan ke korban. Karena itu, diharapkanagar Korban dapat bersabar dna tetap menunggu,” jelasnya.
Masih kata dia, bantuan sosial baik yang telah disalurkan dan yang belum disalurkan itu merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami musibah, salah satunya seperti musibah kebakaran yang menimpa warga di wilayah Pekon terpencil tersebut. Terlebih korban juga merupakan salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
“Karena itu, dengan adanya bantuan dari Pemerintah itu diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik dan maksimal,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, satu unit rumah diwilayah terisolir milik Sutarni (56) warga Dusun Bandarjaya, Pekon Bandar Dalam Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat ludes terbakar sekitar pukul 02.43 Wib, Senin 29 April 2024 kemarin, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Kabupaten Pesbar, Cahyadi Moeis, mengatakan, berdasarkan informasi, terjadinya musibah kebakaran itu diduga karena anak dari pemilik rumah (Sutarni) lupa mematikan kompor gas saat memasak, dan anaknya yang berprofesi sebagai tukang ojek malam itu juga pergi ke pasar Way Heni, Pekon Penyandingan Kecamatan Bangkunat yang jarak tempuhnya cukup jauh dari rumahnya. Sehingga, kondisi rumah dalam keadaan kosong.
“Lokasi rumah korban memang berada di wilayah terpencil, yang ada di Kecamatan Bangkunat dan aksesnya sulit dilalui,” katanya.
Dijelaskannya, hanya anaknya itu yang tinggal dirumah tersebut, sedangkan Sutarni dan suaminya tinggal di kebun padi yang berada di wilayah Pekon Bandar Dalam. Kemudian, Senin 29 April 2024 dini hari, warga melihat ada kobaran api diatas atap dengan posisi ditengah rumah korban. Kemudian, warga berteriak-teriak memanggil warga lainnya untuk memberitahu pemilik rumah mengenai musibah kebakaran itu.
“Saat itu kondisi kobaran api sudah cukup besar menghabiskan semua isi yang ada didalam rumah itu, hingga kondisi rumah ludes terbakar, dan tidak ada barang-barang pemilik rumah yang bisa diselamatkan,” jelasnya.
Masih kata dia,warga yang mengetahui kondisi kobaran api dirumah korban sudah membesar, sehingga sulit untuk dilakukan pemadaman. Terlebih, dilokasi tersebut juga memang tidak bisa untuk dilalui akses mobil pemadam kebakaran (damkar). Mengenai adanya musibah tersebut, pihaknya juga masih menunggu adanya laporan dari pemerintah Pekon maupun Kecamatan setempat.
“Kita juga belum mengetahui pasti kerugian akibat musibah kebakaran itu. Namun yang jelas berdasarkan informasi kebakaran itu diduga karena kompor gas yang masih dalam keadaan menyala dan lupa dimatikan oleh keluarga korban,” katanya.*