BALIKBUKIT - Sudah lima hari, atau sejak Sabtu - Kamis 22-27 Juni 2024, Traffic Light (Lampu rambu lalulintas) yang berada di simpang empat Pekon Sebarus, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat kondisinya masih rusak.
Padamnya lampu merah terjadi di keempat sisi persimpangan. Kondisi itu cukup mengganggu ketertiban lalulintas kendaraan, akibat saling serobotnya kendaraan saat hendak keluar- masuk persimpangan.
Kabid Teknik Sarana dan Prasarana pada Dinas Perhubungan (Dishub) Lambar Budiyono mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan petugas teknisi. “Sampai saat ini kami masih menunggu (perbaikan). Wilayah kerja mereka adalah se Sumbagsel, jadi kita masih menunggu penjadwalan, mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan mereka datang," kata Budi.
Budi mengatakan kerusakan rambu lalulintas ifu terjadi sejak Sabtu pagi 22 Juni 2024 dan setelah mendapat informasi pihaknya langsung berkoordinasi ke pihak teknisi. "Untuk sementara karena kondisinya rusak kami mengimbau pengendara untuk tetap tertib dan tidak asal menerobos demi keamanan dan keselamatan bersama karena persimpangan empat sebarus merupakan jalur yang ramai dilalui kendaraan,” pesannya.
Sementara sebelumnya, tidak berfungsinya Traffic Light itupun dikeluhkan para pengguna jalan, yang menyebut tidak berfungsinya lampu merah itu mengancam keselamatan pengendara. Terutama pengendara di ruas jalan Nasional yang melaju dari arah Liwa menuju Sebarus, dengan intensitas kendaraan yang cukup tinggi.
“Tentu saja, kerusakan rambu lalulintas di keempat titik persimpangan ini berpotensi menyebabkan kecelakaan yang dapat berakibat fatal bagi pengendara kendaraan bermotor ataupun mobil. Terutama pengguna jalan nasional,” ucap Andri (30) salah seorang pengguna jalan.
Warga Balikbukit itu menilai, seharusnya hal tersebut tak terjadi. Sebab, padamnya lampu traffic light itu membuat sejumlah pengendara kesulitan serta ragu-ragu untuk melintas karena tidak adanya rambu-rambu. “Saya kira lampunya mati hanya satu lokasi, ternyata ke empat titik semuanya mati, jadi kalau mau menyebrang sering ragu karena kebanyakan pengendara tidak mau mengalah,” imbuhnya. *