Laut Natuna Utara Terancam, Kapal Vietnam Terus Jarah Ikan Bernilai Tinggi

KKP Tangkap Kapal Ikan Ilegal hingga Gagalkan Perdagangan Telur Penyu. Foto Dok KKP--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Aktivitas pencurian ikan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, kembali marak dilakukan kapal asing asal Vietnam. Kapal-kapal tersebut terus melakukan penangkapan ikan secara ilegal karena tergiur oleh tingginya nilai ekonomi hasil laut di kawasan perbatasan Indonesia itu.

 

Perairan Natuna Utara dikenal memiliki jenis ikan bernilai jual tinggi seperti cumi, kakap merah, dan kerapu. Kekayaan biota laut yang masih terjaga membuat wilayah ini menjadi incaran utama para nelayan asing, terutama dari Vietnam. Mereka memanfaatkan kondisi tersebut dengan menggunakan alat tangkap jenis pearl trawl atau pukat dasar yang dioperasikan dua kapal besar.

 

Penggunaan alat tangkap tersebut sangat berisiko karena merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang yang menjadi tempat berkembang biak ikan dan biota laut lainnya. Sementara di wilayah Vietnam sendiri, kerusakan ekosistem laut akibat penggunaan alat tangkap serupa membuat ikan-ikan bermigrasi ke perairan Indonesia yang lebih sehat.

 

Selama periode Januari hingga November 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengamankan enam kapal asing yang kedapatan mencuri ikan di wilayah tersebut. Dari jumlah itu, lima kapal berbendera Vietnam dan satu kapal berasal dari Malaysia.

 

Meskipun angka penangkapan menurun dibandingkan tahun sebelumnya, pemerintah tetap menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik illegal fishing. KKP bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk TNI AL, kepolisian, Bea Cukai, dan Badan Intelijen Negara (BIN), untuk memperkuat pengawasan di wilayah laut perbatasan.

 

Terbaru, satu kapal ikan asing berbendera Vietnam kembali berhasil ditangkap saat melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Natuna Utara. Aksi pengamanan tersebut berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp22,6 miliar.

 

Fenomena berulang ini menunjukkan bahwa persoalan ekonomi masih menjadi pendorong utama bagi nelayan asing melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia. Laut Natuna Utara pun kian menjadi wilayah yang rentan dijarah karena kekayaan alamnya yang melimpah dan bernilai tinggi. (*/rinto)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan