PESISIR TENGAH – Dinas Perikanan (Diskan), KabupatenPesisir Barat (Pesbar), kembali mengingatkan masyarakat nelayan di kabupaten setempat, agar selalu waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan Samudera Hindia Barat Lampung.
Kadis Perikanan Pesbar, Armen Qodar, S.P., mengatakan gelombang di wilayah perairan laut Kabupaten Pesbar kini sedang tidak bersahabat, bahkan sempat menghantam perahu nelayan di perairan Bangkunat hingga menyebabkan satu orang nelayan hilang pada Kamis 4 Juni 2024 kemarin.
“ Nelayan yang hilang di laut karena perahu jukung yang digunakannya rusak akibat hantaman gelombang laut itu sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Peristiwa itu sudah sering terjadi, kami berharap nelayan bisa lebih siap saat hendak berangkat melaut,” kata dia.
Dijelaskannya, berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), stasiun maritim kelas IV Panjang, Lampung, gelombang laut di perairan Kabupaten Pesbar kini tergolong sedang, tapi di Samudera Hindia Barat tergolong tinggi.
“ Berdasarkan data yang kami terima dari stasiun maritim kelas IV Panjang, gelombang di perairan laut Kabupaten Pesbar tergolong sedang karena berkisar antara 1,25 meter hingga 2,4 meter dan Samudera Hindia Barat berkisar 2,5 meter hingga Empat meter atau tinggi,” jelasnya.
Ditambahkannya, gelombang itu harus diwaspadai oleh nelayan di Kabupaten Pesbar, hal itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut yang bisa diakibatkan oleh gelombang tinggi.
“ Gelombang tinggi sekarang harus diwaspadai oleh nelayan, jangan sampai nelayan mengalami kecelakaan laut karena tetap nekat melaut dengan kondisi gelombang yang tidak bersahabat,” terangnya.
Pihaknya mengimbau, agar nelayan selalu menyiapkan alat keselamatan saat berangkat melaut, paling tidak ada perlengkapan yang bisa digunakan jika mengalami kecelakaan. “ Kami terus mengimbau para nelayan agar selalu membawa alat keselamatan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. *