Tanjung Setia Gelar FGD Pencegahan-Penanganan Stunting

Sabtu 21 Oct 2023 - 21:27 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

PESISIR SELATAN – Pemerintah Pekon Tanjungsetia Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pencegahan serta penanganan stunting tahun 2024. Kegiatan itu dipusatkan di balai Pekon setempat, Sabtu (21/10/2023) kemarin.

 

Hadir dalam kesempatan itu, Peratin Tanjungsetia Iswandi, perwakilan Pendamping Desa, Kecamatan, Puskesmas, TP-PKK Kecamatan. Selain itu hadir juga 40 orang peserta perwakilan masyarakat setempat, serta pihak terkait lainnya.

 

Peratin Tanjungsetia, Iswandi, mengatakan, rembug stunting atau FGD dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting itu merupakan kegiatan tahap awal, sehingga di tahun anggaran 2024 mendatang diharapkan upaya percepatan penurunan stunting, dan pencegahannya itu bisa maksimal. Mengingat persoalan stunting kini menjadi salah satu prioritas Pemerintah Pusat hingga daerah.

“ Termasuk di Kabupaten Pesbar, khususnya di Pekon Tanjungsetia ini, mudah-mudahan ditahun anggaran 2024 mendatang kasus stunting di Pesbar, salah salah satunya di Pekon Tanjungsetia ini menurun bahkan tidak ada kasus lagi,” ujarnya.

 

Terlebih, kata dia, Pekon Tanjung Setia ini juga menjadi salah satu lokus wilayah stunting di Kabupaten Pesbar. Sehingga, persoalan stunting harus menjadi perhatian bersama dan juga perhatian semua pihak maupun stakeholder terkait. Karena itu, dengan dilaksanakannya FGD pencegahan dan penanganan stunting di Pekon Tanjung Setia ini nanti semua program maupun kegiatannya itu benar-benar berjalan maksimal di tahun anggaran 2024 mendatang.

 

“Dalam hal pencegahan maupun penanganan kasus stunting di Pekon  Tanjung Setia ini nantinya juga tetap akan didukung melalui anggaran dana desa ditahun 2024 mendatang, dan mudah-mudahan itu dapat berjalan maksimal,” jelasnya.

 

Sekedar diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat mencatat jumlah kasus stunting hingga September 2023 yang sudah di intervensi oleh dokter Spesialis Anak yang ada di Kabupaten setempat terdapat 18 kasus. Sedangkan, jumlah yang dicurigai stunting terdapat 23 kasus termasuk kasus yang baru ditemukan. Demikian dikatakan Kabid Kesehatan Masyarakat, Arfi Julizar, mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Pesbar, Tedi Zadmiko, Jumat (20/10/2023).

 

Menurutnya, hingga kini Dinas Kesehatan setempat akan terus berupaya untuk memaksimalkan pencegahan maupun penanganan stunting di Kabupaten Pesbar.

 

“Sehingga, kedepan diharapkan agar kasus stunting di Kabupaten Pesbar, baik yang sudah di intervensi oleh dokter spesialisasi anak, maupun kasus yang di curigai itu bisa ditangani dengan maksimal,” katanya.

 

Dikatakannya, untuk wilayah lokus stunting di Kabupaten Pesbar dari 11 Kecamatan itu terdapat delapan wilayah yang menjadi lokus stunting. Antara lain Kecamatan Lemong yakni di Pekon Tanjungjati dan Malaya. Kemudian, Kecamatan Pesisir Utara berada di wilayah Pekon Walur, Pemancar, dan Pekon Negeri Ratu. Selanjutnya, Kecamatan Karyapenggawa berada diwilayah Pekon Way Sindi dan Way Nukak.

 

“Lalu, kecamatan Pesisir Tengah dengan lokus wilayah Pekon Way Redak, Pahmungan, Seray, dan kelurahan Pasar Kota Krui,” jelasnya.

 

Selain itu, di Kecamatan Pesisir Selatan yakni diwilayah Pekon Ulok Manik, Tanjungsetia, Marang, Pelita Jaya, Way Jambu dan Bangun Negara. Lalu, Kecamatan Ngambur dengan lokus wilayah di Pekon Muara Tembulih, Sukabanjar, Pekon Mon, Gedung Cahya Kuningan, Negeri Ratu Ngambur dan Pekon Sumber Agung. Lalu, Kecamatan Ngaras yakni di Pekon Sukamaju dan Negeri Ratu Ngaras.

 

“Untuk lokasi wilayah terakhir yakni Kecamatan Bangkunat meliputi Pekon Pagar Bukit, Sumberejo, Sukamarga, Pagar Bukit Induk, Penyandingan, Tanjung Rejo, dan Pekon Pemerihan,” kata Arfi.

 

Sedangkan, masih kata dia, untuk Kecamatan yang tidak masuk wilayah lokus stunting yakni di Kecamatan Pulau Pisang, Way Krui, dan Krui Selatan. Meski begitu diharapkan agar wilayah yang tidak masuk lokus stunting diharapkan bisa terus melakukan pencegahan, ataupun mengantisipasi terjadinya kasus stunting tersebut.

 

“Kita juga akan terus berupaya untuk bekerjasama dengan semua pihak baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab setempat, maupun stakeholder terkait lainnya. Sehingga kedepan di wilayah Pesbar ini tidak lagi ada kasus stunting,” pungkasnya.(yayan/*) 

Kategori :