BALIKBUKIT - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat memprediksi tahun ini produksi kopi robustra naik sekitar 20 persen.
“Tahun ini produksi kopi diprediksi naik 20 persen dibanding tahun 2022,” tegas Kabid Perkebunan Sumarlin, S.P, M.P., mendampingi Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, S.I.P, Selasa 27 Agustus 2028.
Menurut dia, berdasarkan hasil pantauan pihaknya dilapangan untuk produksi kopi tahun ini diprediksi ada peningkatan dibanding tahun 2022 dan 2023 lalu.
“Panen kopi hingga saat ini masih berlangsung namun hasil pantauan kita dilapangan untuk produksi kopi tahun ini mengalami peningkatan,” kata dia.
“Kenaikan produksi kopi tahun ini bisa dilihat dari banyaknya buah milik petani di Lampung Barat, serta terdapat klon-klon kopi yang hasil panen nya meningkat ” sambungnya.
Dijelaskannya, produksi kopi di Lampung Barat tahun 2023 sebanyak 52.325,8 ton dengan rata-rata produktivitasnya mencapai 1.046,1 kg per. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya, karena pada tahun 2022, produksi kopi di Lampung Barat itu mencapai 56.054 ton dengan rata-rata produksi 1.123 kg per hektar.
“Kalau tahun 2022 produksi kopi turun dibanding tahun sebelumnya, sementara tahun 2023 produksi kopi lebih turun lagi dibanding tahun 2022. Jadi untuk tahun ini, kita prediksi produksi kopi naik sekitar 20% dibanding tahun 2022, sementara kalau dibanding tahun 2023 lebih naik lagi,” akunya
Disinggung soal harga, Sumarlin mengatakan, untuk harga kopi fluktuatif dan hasil pantauan pihaknya di tingkat petani untuk harga kopi pada minggu keempat di bulan Agustus sebesar Rp62 ribu/kilogram. “Kita berharap berharap harga kopi terus mengalami kenaikan sehingga pendapatan petani akan meningkat,” pungkas dia. *