PESISIR TENGAH - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), hingga kini masih terus berupaya memaksimalkan sosialisasi dan pencegahan kekerasan terhadap anak dibawah umur. Karena itu, pihaknya minta peran serta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkungan Pemkab setempat mendukung upaya tersebut.
Kepala DP3AKB Kabupaten Pesbar, dr. Budi Wiyono, S.H., M.H., mengatakan, Pemkab setempat terus berupaya untuk memaksimalkan berbagai kegiatan dalam mengantisipasi terjadinya kekerasan terhadap anak, bullying, maupun tindak kekerasan anak lainya. Baik dilingkungan sekolah, maupun dilingkungan keluarga serta masyarakat.
“Bahkan, hingga saat ini kita juga masih terus melaksanakan berbagai program kegiatan, termasuk di tahun 2024 ini yakni sosialisasi sekolah ramah anak, dan kegiatan lainnya,” katanya.
Dikatakannya, dalam pelaksanaan kegiatan seperti sosialisasi sekolah ramah anak, atau kegiatan lainnya dalam pencegahan kekerasan terhadap anak, itu terus dilakukan dengan maksimal. Tentunya dalam upaya pencegahan kekerasan anak itu tidak bisa dilaksanakan hanya dari DP3AKB Pesbar saja, tapi juga peran serta OPD terkait tentu sangat diharapkan.
“Seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar maupun OPD terkait lainnya diharapkan dapat terus mendukung kegiatan dalam pencegahan kekerasan terhadap anak tersebut,” jelasnya.
Masih kata dia, seperti pada Disdikbud Kabupaten Pesbar itu juga merupakan OPD penanggungjawab untuk perlindungan anak. Hal itu sesuai dengan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) No.82/2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
“Dalam keputusan itu sudah sangat jelas bahwa satuan pendidikan memiliki kewajiban dalam pencegahan kekerasan terhadap anak. Sehingga hal ini diharapkan menjadi perhatian di Kabupaten Pesbar ini,” tandasnya.(yayan/*)