BALIKBUKIT - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) telah selesai digelar pada pekan lalu. Namun, saat ini masih ada tiga Madrasah yang terpaksa harus mengikuti ANBK susulan dikarenakan mengalami kendala jaringan internet saat pelaksanaan.
Tiga MTs tersebut dua berasal dari Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS), dan satu MTs berasal dari Kecamatan Air Hitam. Kondisi ini sepatutnya menjadi PR pemerintah untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar ditengah era modern yang semuanya nyaris diakses secara digital.
Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat (Kankemenag) Lambar Mukip Zaman menjelaskan, pelaksanaan ANBK sebelumnya telah digelar selama dua hari, yakni sejak 9 -10 September 2024 lalu. Rata-rata, setiap Madrasah mengambil jadwal pada 9 september yang dilaksanakan dalam dua sesi yakni sesi I pada pukul 7:30 hingga pukul 9:30 Wib dan sesi II pada pukul 10:00 Wib hingga pukul 12:00 Wib.
“Dari puluhan MTs yang mengikuti ANBK pekan lalu, tiga di antaranya harus mengikuti ANBK susulan karena saat pelaksanaan terkendala jaringan internet dan saat ini kita masih menunggu penjadwalan ulang,” ujar Mukip.
Sebelumnya, lanjut dia, pihak madrasah telah melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan ANBK, baik langkah teknis maupun substantif. Persiapan teknis meliputi penyediaan sarana dan prasarana komputer yang memadai dan sesuai dengan spesifikasi minimum yang ditetapkan oleh penyelenggara. Selain itu, siswa juga diberikan pembekalan agar lebih siap dalam menghadapi asesmen ini.
“Meskipun semuanya sudah dipersiapkan dengan baik, tapi ada saja kendala teknis termasuk ketidakstabilan jaringan internet ini, dan ini jelas diluar kemampuan kita. Mudah-mudahan pelaksanaan ANBK susulan nanti semuanya bisa berjalan lancar tanpa gangguan lagi,” imbuhnya.
Terkait dengan adanya penjadwalan ulang pelaksanaan ANBK, ia menekankan pentingnya ANBK sebagai representasi kualitas madrasah dan berharap agar para siswa dapat mengikuti asesmen ini dengan sungguh-sungguh.
“Untuk peserta didik yang akan mengikuti ANBK susulan ini kami ingatkan agar belajar dengan maksimal. Nilai yang mereka peroleh akan menjadi gambaran kualitas madrasah yang kita banggakan,” pesannya.
Diketahui, ujian ANBK terdiri dari tiga instrumen asesmen utama Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di dalamnya mencakup pengukuran kemampuan numerasi dan literasi, survei lingkungan belajar dan survei karakter. Ketiga instrumen ini bertujuan untuk memberikan wawasan holistik terkait kualitas pendidikan di setiap satuan kerja yang nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan pendidikan di tingkat nasional. (edi/lusiana)