Masuk Prioritas RPJMD, Pembangunan Jalan di Suoh Ditargekan Tuntas Hingga 2030

Ruas jalan Sukamarga - Tuguratu penghubung Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS) sepanjang 8 kilometer, menjadi prioritas dalam skema pembangunan RPJMD 2030. -Foto Dok---

SUOH - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terus memperkuat perencanaan pembangunan jangka menengah dengan menempatkan infrastruktur jalan sebagai prioritas utama. Salah satu yang di prioritaskan adalah ruas jalan Sukamarga - Tuguratu penghubung Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS) sepanjang 8 kilometer, yang kini menjadi bagian penting dalam skema pembangunan RPJMD 2030.

Ruas jalan ini bukan sekadar jalur penghubung dua kecamatan, tetapi juga menjadi akses vital yang menopang aktivitas warga dalam berbagai sektor. Mulai dari ekonomi, pendidikan, pelayanan kesehatan, hingga akses terhadap pelayanan pemerintahan. Selain itu, kawasan ini juga menjadi jalur strategis menuju dua destinasi wisata unggulan, yakni Padang Savana dan Kawah Nirwana, yang tengah berkembang sebagai magnet pariwisata baru di wilayah barat Lampung.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Barat, Robert Putra, S.T., M.T., menyampaikan bahwa proyek ini dipandang strategis, tidak hanya dari sisi konektivitas, tetapi juga nilai tambah yang diberikan terhadap pertumbuhan wilayah dan pemerataan pembangunan antar kecamatan.

“Rencana pembangunan jalan Sukamarga - Tuguratu bukan hanya menjawab kebutuhan dasar infrastruktur masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari desain besar pembangunan wilayah yang terintegrasi dengan rencana provinsi. Jalan ini akan mendorong mobilitas warga dan menggerakkan roda ekonomi lokal, apalagi kawasan ini memiliki potensi wisata yang sedang tumbuh,” ujar Robert mendampingi Plt. Kepala DPUPR, Mia Miranda, S.T.

Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur ini akan dikebut melalui pembiayaan dari berbagai sumber. Selain dari APBD, Pemkab juga tengah mengupayakan dukungan dari program Inpres, Dana Alokasi Khusus (DAK), serta skema pembiayaan lainnya yang bersumber dari pemerintah pusat.

“Kita tahu bahwa beban fiskal daerah cukup berat, sehingga kami mengambil inisiatif untuk mengajukan usulan proyek strategis ini ke pusat melalui mekanisme Inpres maupun DAK. Bahkan tidak menutup kemungkinan kita libatkan pembiayaan dari skema lainnya yang memungkinkan percepatan realisasi,” kata Robert.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa proyek ini juga merupakan bentuk sinergi antara Pemkab Lampung Barat dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Sinkronisasi tersebut terlihat dari kebijakan pembangunan jalan Suoh-Batu Brak (BNS) sepanjang 14 kilometer yang kini tengah digarap Pemprov. Jalur ini akan menjadi penghubung strategis menuju wilayah Tanggamus, dan ketika disambungkan dengan jalan Sukamarga - Tuguratu, akan membentuk koridor baru yang memperkuat konektivitas lintas wilayah di Lampung bagian barat.

“Kami mengikuti arah pembangunan provinsi sebagai bentuk kolaborasi yang saling mendukung. Jika jalur Suoh - BNS dibangun oleh Pemprov, maka kita harus menyiapkan penghubung dari sisi kabupaten. Ini bukan hanya koneksi jalan, tapi koneksi peluang,” ujarnya.

Selain sebagai infrastruktur fungsional, Robert menyebut pembangunan jalan ini juga akan berdampak terhadap pembukaan kawasan baru yang potensial untuk pertanian, perdagangan, serta pengembangan UMKM lokal. Aksesibilitas yang lebih baik diyakini akan mengurangi biaya logistik warga dan memperpendek waktu tempuh menuju pusat layanan.

“Jalan yang baik artinya pelayanan yang lebih cepat, akses yang lebih mudah, dan biaya hidup yang lebih rendah. Ini adalah hak dasar warga yang harus dipenuhi negara,” tutupnya. (edi/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan