Poktan Mekar Jaya II Raub Laba Rp450 Juta

Kepala gudang Kelompok Tani Mekarjaya II sedang menimbang setoran kopi parohan dari anggota.-Foto Rinto Arius -

GEDUNGSURIAN - Kelompok Tani (Poktan) Mekar Jaya II, Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tahun 2024 berhasil meraih omzet Rp450 Juta. Diraihnya itu merupakan hasil bersih dari Enam petak Kebun Kopi Robusta yang menjadi aset milik poktan tersebut.

Pencetus Poktan Mekar Jaya Buchori, S.P, yang juga Pj Peratin setempat menerangkan, Poktan tersebut aktif 2004 silam. Seiring perjalanan waktu dengan sekarang ini telah memiliki aset kebun kopi sebanyak enam petak dan musim ini laba bersih 6,5 ton biji kopi kering.

"Poktan Mekar Jaya ini kami dirikan secara mandiri. Dimana dalam peningkatan kapasitas kelompok. Upaya yang kami jalankan, selain perawatan aset secara maksimal juga menjalin kemitraan bidang budi daya dan pemasaran, seperti dengan PT. indocom Citra Persada, kemudian pengolahan Kopi Semi Wash menjalin kemitraan  PT. Indo Cafo Tbk, dengan PT. Olam dan terakhir dengan PT. Nestley," katanya.

Lanjut dia, dalam pengelolaan kebon kolektif poktan Mekar Jaya 2. Digarap atau diurus oleh sebagian anggota poktan dan sebagian adalah warga masyarakat setempat  dengan cara 'maro' atau mengurus dengan hasilnya dibagi dua. Sebagian untuk penggarap dan sebagian lagi untuk Poktan.

Selain itu ada juga Buchori menambahkan Poktan Mekar Jaya II juga memiliki aset berupa gudang permanen yang dibangun di atas tanah milik sendiri sejak sepuluh tahun yang lalu dengan fasilitas lantai jemur serta mesin giling kopi baik pecah kulit maupun heller biji bean.

"Karena sifatnya wadah peningkatan kesejahteraan anggota pendapatan seperti tahun ini dengan jumlah anggota 26 orang maka 50 persen untuk setiap anggota dan akan dialokasikan juga untuk pembangunan jalan menuju tempat usaha perkebunan," jelasnya.

Pada kesempatan itu pihaknya juga menjelaskan, tradisi di poktan tersebut adalah mengadakan rapat akhir tahun di bulan Februari yang biasanya masuk masa pacek.

 Hal itu dijalankan karena pada saat rapat akhir tahun tersebut akan dibagikan kepada anggota sebagian dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Poktan dengan tujuan untuk membantu perekonomian anggota, sedangkan sebagian lagi biasanya dipergunakan untuk penambahan modal aset serta stok pupuk bagi kebutuhan anggota.

Terusnya, kedepan Poktan ini akan melakukan upaya demplot kebun kolektif untu budidaya tanam kopi dengan menggunakan sistim pagar. "Ini akan dicoba menggunakan sebagian lahan yang kurang produktif  sekitar 1 Ha dulu sebagai contoh dan tempat belajar bagi anggota untuk budidaya kopi yang bagus," tandasnya. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan