Kualitas Adab dan Moral Remaja Menurun Benarkah Sistem Pendidikan Sekarang Jadi Pemicu Utama?
foto: ilustrasi freepik.com--
Radarlambar.Bacakoran.co - Ditengah kalangan masyarakat saat ini, kualitas adab dan moral para remaja menjadi salah satu isu yang sering diperbincangkan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, banyak pihak yang khawatir bahwa nilai-nilai etika dan moral yang dipegang oleh generasi muda semakin tergerus.
Karena itu, apakah sistem pendidikan saat ini menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas adab serta moral para remaja?
Untuk menjawab pertanyaan ini, penting melihat berbagai faktor yang mempengaruhi salah satunya mengenai pembentukan karakter remaja, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sosial, hingga pendidikan formal.
Dikutip dari berbagai sumber, beberapa faktor yang berkontribusi serta peran sistem pendidikan dalam isu tersebut.
- Penurunan Kualitas Adab dan Moral Remaja
Penurunan adab dan moral di kalangan remaja sering ditandai dengan perilaku yang kurang menghormati orang tua, guru, dan pihak-pihak lainnya. Perilaku antisosial seperti misalnya perilaku bullying, vandalisme, sampai dengan perilaku hedonis yang berlebihan hingga kini sering ditemukan terutama di kalangan remaja.
Kemajuan era digitalisasi seperti adanya media sosial, serta kemajuan teknologi lainnya juga memiliki peran besar dalam mempengaruhi cara remaja berperilaku. Informasi yang tidak tersaring, ataupun konten yang berisi kekerasan hingga pornografi, dan budaya selebritas yang mengedepankan gaya hidup glamor juga sering jadi faktor yang mempengaruhi cara pandang serta perilaku kalangan remaja.
Tetapi, meski fenomena itu sering dikaitkan dengan perkembangan teknologi serta perubahan zaman. Banyak orang yang masih menyoroti sistem pendidikan sebagai faktor utama terutama dalam pembentukan karakter maupun moral para remaja.
- Peran Sistem Pendidikan dalam Pembentukan Karakter Remaja
Sistem pendidikan memiliki peran yang sangat penting, salah satunya dalam membentuk karakter serta moral generasi muda. Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan, namun juga sebagai institusi yang bertugas menanamkan nilai-nilai etika serta moral.
Dalam kurikulum pendidikan nasional, pendidikan karakter sekarang ini telah menjadi bagian yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama.
Selain itu, berbagai sekolah ada juga upaya untuk memperkuat nilai-nilai moral melalui kegiatan ekstrakurikuler serta program-program. Tapi, meski secara formal ada penekanan dalam pembentukan karakter di dalam kurikulum tersebut, kenyataannya implementasi pendidikan karakter di lapangan itu masih sering menemui kendala.
Salah satu masalah utamanya yakni fokus yang masih berat dalam pencapaian akademis. Sekolah dan juga guru lebih berfokus pada hasil ujian maupun prestasi akademis siswanya daripada pengembangan moral serta etika. Sehingga, mengakibatkan nilai-nilai karakter hanya menjadi sekedar teori di ruang kelas, bahkan tanpa pengamalan yang nyata terutama dalam kehidupan sehari-hari para remaja.(*)