Sayembarakan Soal Sampah Di Tegajul, Peratin Padangtambak Janjikan Hadiah Rp1 Juta
SAMPAH berserakan di ruas jalan nasional Tegajul Kecamatan Waytenong yang terus terjadi meski upaya peringatan sudah dilakukan.-Foto Dok---
WAYTENONG - Kesal karena pembuangan sampah sembarangan di jalan nasional Tegajul Pekon Padangtambak, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus terjadi, meski upaya peringatan sudah sering dilakukan peratin setempat Umar Suki buka sayembara bagi siapa yang berhasil menemukan oknum buang sampah diberi uang Rp1.000.000.
"Barang siapa orang yang menemukan oknum buang sampah dengan identitas (data) lengkap, di jalan tegajul termasuk dengan video saya kasih uang Rp1.000.000 kontan," terang Umar Suki.
Hal itu dilakukan Umar Suki, sebab upaya yang dilakukan selama ini tidak memberikan efek jera oknum buang sampah semarangan dilokasi itu.
”Gara-gara sampah yang dibuang semarangan, tahun ini saja kami telah enam kali melakukan gotong royong melerai sampah yang dibuang hingga pinggiran jalan dan upaya peringatan pun telah dilakukan seperti pemasangan spanduk," keluhnya.
Umar menegaskan, walaupun secara kewenangan tempat buang sampah dilahan yang notabene milik pemerintah pusat, dan untuk penanganan sampah merupakan tanggung jawab Dinas lingkungan Hidup (DLH) Lampung Barat, tetapi tanpa mengenyampingkan itu pihaknya merasa pemerintah pekon harus memberikan tindakan tegas, untuk berikan efek jera upaya yang dilakukan dengan melakukan sayembara jadi solusi terkahir.
Oleh sebab itu, Umar berharap semua pihak untuk dapat melakukan upaya pencegahan buang sampah. "Dengan ada yang dapat memberikan bukti siapa pelaku buang sampah dilokasi itu artinya dia telah membantu pihak pekon dan pemerintah," ujarnya.
Dari pantauan media ini lokasi tersebut, memang menjadi tempat yang strategis tempat oknum melakukan pembuangan sampah sembarangan, hal itu karena jauh dari pantauan dan dari pemukiman masyarakat.
Dan meskipun telah berulang kali dilakukan gotong royong untuk membuang sampah di lokasi itu, tetapi tidak menunggu lama tumpukan sampah kembali terjadi, sehingga membuat sekitaran lokasi terkesan kumuh. Bahkan seakan-akan dibiarkan tanpa adanya upaya yang konkrit oleh dinas terkait Pemkab Lambar. (rinto/nopri)