Tiga Jenis Rhizanthes Ditemukan di TNBBS Liwa, Si Mungil Menawan yang Penuh Keunikan
Kepala Resort TNBBS Balikbukit, Supriatna saat mengecek bunga Rhizanthes yang menjadi salah satu tanaman langka. -Foto Dok---
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) kembali menambah daftar kekayaan hayatinya dengan penemuan tiga jenis bunga Rhizanthes yang langka di wilayah Resor Balik Bukit. Penemuan ini menjadi salah satu pencapaian penting dalam upaya konservasi dan penelitian biodiversitas di Sumatera.
Survei yang dilakukan oleh Balai Besar TNBBS pada tahun 2023 berhasil mengidentifikasi tiga jenis Rhizanthes, yaitu Rhizanthes loweii, Rhizanthes infanticida, dan satu spesies baru yang sementara diberi nama Rhizanthes sp.. Secara keseluruhan, survei ini menemukan 133 individu tanaman tersebut di enam lokasi berbeda dengan total sembilan plot pengamatan.
Kepala Resor TNBBS Liwa Supriatna, menyatakan bahwa temuan ini menjadi bukti nyata pentingnya pelestarian kawasan konservasi TNBBS, yang merupakan rumah bagi berbagai spesies unik dan langka.
Rhizanthes, yang sering disebut sebagai "si mungil menawan", adalah tumbuhan parasit yang berkerabat dekat dengan bunga terbesar di dunia, Rafflesia. Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan Rafflesia, Rhizanthes tetap memikat dengan bentuk morfologinya yang unik. Tumbuhan ini tidak memiliki akar, daun, ataupun klorofil, dan sepenuhnya bergantung pada tumbuhan inang untuk bertahan hidup.
"Keunikan Rhizanthes sangat menarik. Kuncup bunga yang menyerupai bawang Bombay ini memiliki warna putih kecoklatan dan hanya tumbuh di lingkungan yang sangat spesifik," jelas Supriatna, mewakili Kepala Bidang TNBBS Bidang Wilayah II Liwa San Andre Jatmiko, S.Hut.
Meskipun ukuran fisiknya kecil, jelas Supriatna, Rhizanthes memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai indikator kesehatan hutan.
Hasil survei menunjukkan bahwa spesies Rhizanthes sp. ditemukan tumbuh subur di habitat dengan tutupan tajuk yang rapat, kelembapan tinggi, dan tanah asam – kondisi yang sangat menunjang kelangsungan hidupnya. Penemuan ini semakin menegaskan pentingnya menjaga hutan primer sebagai rumah bagi flora langka seperti Rhizanthes.
"Keberadaan Rhizanthes sangat bergantung pada kelestarian hutan dan ekosistem sekitarnya. Hutan yang terganggu akan mengancam kelangsungan hidup tanaman ini," tambah Supriatna.
Oleh karena itu, menjaga kelestarian hutan primer di TNBBS menjadi salah satu prioritas utama pihaknya.
Penemuan tiga jenis Rhizanthes ini semakin mengukuhkan TNBBS sebagai salah satu kawasan konservasi dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Keberadaan Rhizanthes tidak hanya menunjukkan betapa pentingnya melindungi hutan tropis Sumatera, tetapi juga menjadi indikator ekosistem yang sehat dan stabil.
Supriatna berharap bahwa penemuan ini dapat mendorong penelitian lebih lanjut mengenai flora unik lainnya di TNBBS. "Kami berharap temuan ini dapat memberikan inspirasi bagi para peneliti untuk menggali lebih dalam tentang keberagaman flora langka, seperti Rhizanthes, dan untuk menjaga kelangsungan hidupnya," ujarnya.
Pihak Balai Besar TNBBS juga menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian flora dan fauna di TNBBS. Supriatna menyatakan, "Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan hutan. Rhizanthes adalah bagian dari kekayaan alam kita yang harus dijaga bersama," kata dia.
Dengan komitmen terus menerus dalam penelitian dan pemantauan, serta kolaborasi dengan masyarakat setempat, TNBBS diharapkan dapat terus menjadi benteng terakhir bagi flora dan fauna langka di Indonesia.
"Dengan upaya bersama, kami yakin kekayaan hayati TNBBS akan terus menjadi kebanggaan Lampung Barat, Sumatera, dan Indonesia," tutup Supriatna. (*)