Banyak Orang Stress, Sleep Tourism Diprediksi Bakal Jadi Tren Tahun 2025
Ilustrasi tidur. Foto by Pixabay--
Radarlambar.bacakoran.co- Di tengah gaya hidup yang semakin sibuk dan stres yang semakin meningkat, tidur yang cukup sering kali menjadi hal yang sulit didapatkan.
Namun, sebuah tren wisata yang disebut "sleep tourism" kini muncul sebagai solusi untuk masalah tersebut. Sleep tourism diprediksi akan menjadi tren pariwisata utama pada 2025, dengan banyak pelancong yang mencari pengalaman tidur berkualitas di hotel-hotel khusus.
Apa itu sleep tourism? Tren ini merujuk pada pengalaman menginap di hotel yang menyediakan fasilitas dan layanan untuk meningkatkan kualitas tidur para tamunya. Bukan sekadar tidur biasa, hotel-hotel ini menawarkan paket khusus yang dirancang untuk menciptakan suasana yang mendukung tidur yang nyenyak dan menyegarkan.
Tidur yang cukup sudah sejak lama dikenal sebagai kebutuhan dasar manusia yang penting untuk kesehatan tubuh. Tidur yang berkualitas tidak hanya menghilangkan rasa lelah, tetapi juga membantu tubuh untuk pulih dan mengatur berbagai fungsi biologis penting.
Sayangnya, banyak orang mengalami gangguan tidur, terutama akibat stres yang berlebihan. Stres yang menumpuk dapat menyebabkan insomnia dan gangguan tidur lainnya, menciptakan siklus buruk yang berdampak pada kesehatan.
Tren sleep tourism mulai berkembang sejak pandemi, ketika banyak orang menyadari pentingnya tidur yang baik untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. Hotel-hotel yang menawarkan layanan ini mulai memanfaatkan kesempatan untuk memberikan pengalaman tidur yang lebih dari sekadar menginap.
Menurut laporan ABC, sejumlah hotel di berbagai belahan dunia kini menawarkan paket khusus tidur dengan harga yang bervariasi, mulai dari US$300 hingga US$2.500. Paket ini tidak hanya mencakup kenyamanan tidur yang maksimal, tetapi juga teknologi canggih yang dirancang untuk membantu tamu tidur lebih baik, termasuk perangkat pendukung kebiasaan tidur yang dapat digunakan setelah mereka pulang.
Hotel-hotel mewah seperti Four Seasons Resort Maui di Wailea dan Sleep Spa Hotel di Portugal, yang bekerja sama dengan produsen tempat tidur terkenal Hastens, merupakan contoh dari properti yang mengusung sleep tourism. Beberapa hotel bahkan melibatkan ahli tidur dan medis untuk memberikan saran kepada tamu mengenai cara tidur yang lebih baik.
Dengan semakin banyaknya hotel yang menawarkan layanan ini, sleep tourism diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas tidur mereka dalam suasana yang tenang dan nyaman. Jika Anda merasa kurang tidur atau membutuhkan pengalaman tidur yang lebih berkualitas, tren ini bisa menjadi solusi menarik untuk dicoba.(*)