Harga Kakao Melambung Tinggi, Capai Rp120 Ribu Per Kilogram
HARGA kakao di Kecamatan Bandar Negeri Suoh Lampung Barat kini melambung tinggi mencetak rekor harga baru yang menggembirakan para petani setempat yakni Rp 120 ribu perkilogran. Foto Dok--
BANDAR NEGERI SUOH - Harga kakao di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, kini melambung tinggi, mencetak rekor harga baru yang menggembirakan para petani setempat. Setelah bertahun-tahun harga kakao terbilang rendah, kini harga komoditas unggulan ini telah mencapai Rp120 ribu perkilogram, sebuah angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Susi, seorang petani kakao di BNS, mengungkapkan kebahagiaannya atas lonjakan harga kakao tersebut. ”Dulu harga kakao cuma sekitar Rp 75 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogram. Tapi sekarang, harga bisa mencapai Rp 120 ribu per kilogram! Ini tentu sangat membantu kami,” ujar Susi.
Menurut Susi, lonjakan harga ini memberikan motivasi besar bagi para petani kakao di BNS untuk lebih giat merawat dan meningkatkan hasil produksi kakao mereka. "Dengan harga yang lebih tinggi, kami bisa membeli pupuk dan memperbaiki cara perawatan tanaman kami agar hasilnya semakin baik," tambahnya.
Peningkatan harga kakao ini tidak hanya menguntungkan petani, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga sekitar. Banyak petani yang merasa lebih terdorong untuk menanam kakao, bahkan mendorong pertumbuhan usaha mikro di daerah tersebut.
Harapan Susi dan petani lainnya adalah agar harga kakao ini tetap stabil di angka tinggi, karena selain menguntungkan petani, tingginya harga kakao juga membawa angin segar bagi perekonomian Kecamatan BNS yang semakin berkembang,katanya.
Sementara itu Tamrin Salah satu petani kakaodi Bandar neger i Suoh mengatakan, Para petani kakao kini merasakan berkah dari harga kakao yang melambung. harga kakao yang dijual setengah kering kini mencapai Rp 85.000 per kilogram, sedangkan jika sudah kering harganya bisa melonjak hingga Rp 120.000 per kilogram.
”Ini luar biasa. Selama ini harga kakao kami selalu rendah, namun sekarang harga yang tinggi memberikan semangat baru bagi kami,” ujar Tamrin.
Menurut Tamrin, lonjakan harga ini sangat mempengaruhi pendapatan mereka, yang sebelumnya terpuruk akibat harga kakao yang cenderung murah. Kini, dengan harga yang meningkat, para petani kakao merasa lebih dihargai dan bersemangat untuk terus mengolah hasil bumi ini dengan lebih maksimal.
Kenaikan harga kakao ini juga memberikan optimisme bagi masa depan sektor pertanian kakao, yang diharapkan dapat semakin maju dan berkembang seiring dengan permintaan yang terus meningkat. Para petani pun berharap harga yang tinggi ini bisa bertahan lebih lama, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mereka.
”Semoga harga kakao tetap tinggi, karena ini sangat berarti bagi kami petani kecil,” tambah Tamrin.
Dengan kondisi ini, semangat dan harapan baru tumbuh di kalangan para petani kakao, yang kini tengah menikmati hasil jerih payah mereka yang semakin dihargai.
Dengan potensi yang terus berkembang, petani kakao di BNS berharap agar harga yang menguntungkan ini tidak hanya menjadi tren sementara, tetapi dapat berlanjut dalam waktu yang panjang, memberikan kesejahteraan bagi banyak pihak terutama petani kakao. *