Pasca Nataru, Harga Cabai di Lambar Tidak Kunjung Turun

Pasca Nataru harga komoditas cabai di Lampung Barat tak kunjung turun. Harga cabai merah keriting kini tembus angka Rp50.000 perkilogram dan cabai rawit Rp45.000 perkilogram. -Foto Lusiana---

BALIKBUKIT – Pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga komoditas cabai di Kabupaten Lampung Barat tak kunjung turun. Harga cabai merah keriting kini tembus angka Rp50.000 per kilogram dan cabai rawit Rp45.000 perkilogram.

Bambang, seorang pedagang cabai, mengungkapkan bahwa harga cabai mulai merangkak naik menjelang Nataru dan terus bertahan hingga kini. “Sebelumnya, harga cabai merah keriting hanya sekitar Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram, kini sudah naik menjadi Rp45.000-Rp50.000 per kilogram. Begitu juga dengan cabai rawit yang harganya kini mencapai Rp40.000-Rp45.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp25.000-Rp30.000 perkilogram,” jelas Bambang.

Menurut Bambang, kenaikan harga ini disebabkan karena stok cabai yang terbatas. "Naiknya harga cabai ini dikarenakan stok yang terbatas. Di samping itu, cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi produksi cabai," tambah Bambang.

Sementara itu, Dita salah seorang warga Kelurahan Waymengaku, mengungkapkan bahwa ia mulai merasakan dampak dari kenaikan harga cabai sejak awal Desember. “Harga cabai hingga saat ini masih mahal, bahkan cabai merah keriting sudah mencapai Rp45.000-Rp50.000 per kilogram,” kata Dita.

Kenaikan harga cabai yang cukup signifikan ini membuat dirinya dan ibu-ibu rumah tangga lainnya terpaksa mengatur ulang pengeluaran rumah tangga mereka. “Karena harga cabai sudah mahal, kami jadi beli sedikit saja. Biasanya, kami membeli banyak, tapi sekarang cuma secukupnya saja,” ujar dia

Ia berharap harga cabai bisa kembali stabil. “Kalau untuk harga sayur mayur masih relatif stabil, begitu juga dengan harga beras dan daging sapi juga stabil,” tandasnya. (lusiana) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan