Donald Trump Buka Peluang Rebut Terusan Panama dan Greenland Secara Militer

Presiden Amerika Serikat Terpilih Donald Trump.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.bacakoran.co- Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengemukakan pandangannya terkait pentingnya keamanan ekonomi dan nasional melalui penguasaan strategis wilayah tertentu.

Dalam konferensi pers terbaru pada Selasa (7/1), Trump mengindikasikan rencana besar terkait Terusan Panama dan Greenland, dua wilayah yang dianggapnya memiliki nilai strategis tinggi.  

Trump menjelaskan bahwa berbagai opsi, baik ekonomi maupun militer, sedang dipertimbangkan untuk memastikan keamanan Amerika Serikat. Namun, ia enggan memberikan detail spesifik mengenai langkah-langkah yang akan diambil.  

"Kita harus memastikan keamanan ekonomi dan strategis. Saya tidak bisa mengatakan metode apa yang akan digunakan, tetapi kepentingan nasional harus selalu menjadi prioritas," ungkap Trump di resornya.  

Terusan Panama menjadi perhatian utama Trump, terutama setelah kritiknya terhadap tarif tinggi yang dikenakan pada kapal-kapal Amerika Serikat. Trump bahkan menyebut bahwa jika Panama tidak dapat menjamin pengelolaan yang aman dan efisien, maka Amerika Serikat berhak menuntut pengembalian kendali atas terusan tersebut.  

"Terusan Panama merupakan bagian penting perdagangan global kami, apabila Panama tidak dapat memenuhi standar operasi maka lebih baik mereka serahkan kendali kembali kepada kami,"tegas Trump.  

Sebagai salah satu jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik, Terusan Panama memang memiliki peran vital. Amerika Serikat sendiri memiliki sejarah panjang dalam pembangunan dan pengelolaan terusan ini sebelum akhirnya menyerahkannya kepada Panama pada 1999.  

Selain itu, Trump kembali menghidupkan wacana penguasaan Greenland, wilayah otonom di bawah Denmark, yang sebelumnya ia bahas pada 2019. Trump menekankan bahwa penguasaan Greenland merupakan bagian penting untuk mendukung keamanan nasional dan kebebasan global.  

"Dalam konteks strategis, menguasai Greenland bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan," ujarnya melalui platform media sosial Truth Social.  

Namun, rencana ini mendapatkan penolakan keras dari Denmark dan Greenland. Pemerintah Denmark menegaskan bahwa Greenland bukan untuk dijual, meskipun Trump sempat mengusulkan sanksi ekonomi jika penawaran tersebut ditolak.  

Rencana Trump untuk menguasai kedua wilayah strategis ini memunculkan berbagai reaksi di panggung internasional. Sementara Panama menegaskan kedaulatannya atas Terusan Panama, Denmark juga mengukuhkan sikapnya bahwa Greenland adalah bagian dari kerajaannya.  

Kedua isu ini diperkirakan akan menjadi fokus utama kebijakan luar negeri Trump jika ia resmi menjabat. Bagaimanapun, langkah yang diambil Amerika Serikat akan berdampak luas terhadap hubungan internasional dan keseimbangan geopolitik global.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan