94 Formasi PPPK di Pesisir Barat Kosong
Ilustrasi PPPK CPNS-----
PESISIR TENGAH – Pelaksanaan pendaftaran seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Gelombang II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), masih berlangsung hingga 15 Januari 2025.
Ketua Pansel PPPK Pesbar, Ds. Jon Edwar, M. Pd., mengatakan, masyarakat yang memenuhi syarat masih diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi PPPK Gelombang II.
“Pelaksanaan pendaftaran seleksi PPPK gelombang II masih berlangsung, masyarakat yang memenuhi syarat masih bisa mendaftar, termasuk peserta yang gugur dalam seleksi administrasi masih bisa mendaftar,” kata dia.
Dijelaskannya, dalam pelaksanaan seleki gelombang II tersebut, masih ada 94 formasi yang masih kosong, jumlah itu didapat setelah pelaksanaan seleksi gelombang I selesai dan telah diumumkan.
“Ke-94 formasi yang kosong itu terdiri dari tenaga guru sembilan formasi, tenaga kesehatan 55 formasi dan tenaga teknis 30 formasi,” jelasnya.
Ditambahkannya, pelaksanaan seleksi PPPK gelombang II ditujukan untuk mengisi formasi yang masih kosong dan memberikan kesempatan ke masyarakat yang ingin menjadi PPPK tapi tidak memenuhi syarat pada gelombang I.
“Dalam pelaksanaan seleksi PPPK tahun 2024, total ada 1.038 formasi yang disiapkan Pemkab Pesbar, dari jumlah pada gelombang I telah terpenuhi 944 formasi dan masih ada 94 formasi yang masih kosong,” terangnya.
Selain itu, dalam pelaksanaan seleksi PPPK gelombang II itu, syarat yang harus dipenuhi, seperti tenaga non-ASN yang telah bekerja setidaknya dua tahun berturut-turut dilingkungan Pemkab Pesbar saat mendaftar, guru non-ASN yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) mengajar paling sedikit dua tahun atau empat semester secara terus menerus di Pemkab Pesbar saat mendaftar.
“Selain itu, seleksi ini juga memberi kesempatan bagi tenaga non-ASN yang tidak terdaftar di database BKN namun terdaftar sebagai Lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang terdaftar pada pangkalan data kelulusan PPG di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” pungkasnya. *