Masih Seumur Jagung, TPT SMAN 2 Pagardewa Kini Rusak
RUSAK : TPT milik SMAN 1 Pagardewa yang mengalami kerusakan membahayakan siswa dan guru. Foto Dok--
PAGARDEWA – Proyek pembangunan talut penahan tanah (TPT) di SMAN 2 Pagar Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Lampung Barat, baru saja selesai namun sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Proyek dengan anggaran Rp 444,5 juta ini dikerjakan oleh CV Nusa Emas sejak tahun 2024.
Kerusakan yang terjadi menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan siswa dan lingkungan sekolah.
Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pembinaan Rakyat Lampung (PRL), Bambang Irawan, menyatakan keprihatinannya setelah melakukan tinjauan langsung ke lokasi. "Bangunan ini terlihat sangat rapuh. Bagian talut mulai retak dan ada yang nyaris ambruk meski belum lama dibangun," ungkapnya.
Ia menduga kuat bahwa kualitas material yang digunakan tidak sesuai standar, seperti campuran semen dan pasir yang kurang memadai. ”Kami menduga campuran material ini tidak tepat sehingga tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban tanah. Padahal talut ini penting untuk menjaga kestabilan lingkungan sekolah yang berada di area perbukitan,” tambah Bambang.
Menurut Bambang, kondisi talut yang rusak dapat membahayakan siswa dan staf sekolah. "Jika dibiarkan tanpa perbaikan yang sesuai, longsor bisa saja terjadi, apalagi jika curah hujan tinggi. Situasi ini sangat membahayakan siswa yang beraktivitas di lingkungan sekolah," lanjutnya.
Bambang juga menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur pendidikan. "Proyek yang dibiayai dengan dana besar seharusnya memberikan hasil berkualitas tinggi dan menjamin keselamatan masyarakat, terutama para pelajar," imbuh dia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor maupun sekolah belum memberikan tanggapan resmi terkait kerusakan proyek tersebut. Usaha untuk menghubungi pihak pelaksana proyek juga belum membuahkan hasil.
Sejumlah pihak meminta agar instansi terkait, termasuk pemerintah daerah dan dinas pendidikan setempat, segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
"Perlu ada audit menyeluruh terhadap proyek ini dan penegakan aturan yang lebih ketat terhadap kontraktor yang tidak memenuhi standar pengerjaan," pungkasnya.
Dengan kondisi yang ada, warga sekitar berharap segera ada tindakan nyata agar kerusakan talut dapat diperbaiki dan keselamatan siswa tetap terjaga. Sementara itu, hujan yang terus mengguyur wilayah Lampung Barat semakin memperburuk kondisi talut yang mulai tidak stabil.*