Komdigi Bertindak Terkait Kontroversi 'Berburu Koin' di Aplikasi Jagat

Ilustrasi berburu koin jagat.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil langkah tegas setelah tren 'berburu koin' di aplikasi Jagat memicu kontroversi. Aktivitas ini dianggap mengganggu ketertiban publik dan merusak fasilitas umum. Menanggapi laporan dari masyarakat, Komdigi memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen, untuk dimintai penjelasan. Apa hasilnya?


Sebagai informasi, koin Jagat merupakan bagian dari permainan dengan konsep seperti perburuan harta karun (treasure hunt) di dunia nyata. Para pemain diminta untuk mencari koin yang terdiri dari tiga jenis: emas, perak, dan perunggu.


Koin-koin ini dapat ditukar dengan hadiah uang, namun untuk mendapatkannya, pemain harus menemukannya di lokasi-lokasi tertentu yang disembunyikan. Tren ini menjadi viral di media sosial, memicu banyak orang untuk mengunduh aplikasi Jagat dan berburu koin di berbagai tempat, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah lainnya.


Direktur Umum PPK GBK, Hadi Sulistia, Minggu 12 Januari 2025 kemarin mengatakan, salah satu titik lokasi yang menjadi sasaran pencarian koin adalah kawasan Gelora Bung Karno (GBK), yang akhirnya mengalami kerusakan fasilitas. bahkan pihaknya mencatat beberapa kerusakan, seperti tiang lampu yang rusak, paving yang dibongkar, dan kerusakan pada taman.


Hadi menambahkan bahwa aktivitas ini tergolong tidak produktif dan dapat mengganggu pengunjung lain yang ingin beraktivitas positif di GBK serta menambah potensi kerawanan sosial. Dia pun meminta pihak pengelola aplikasi Jagat untuk segera menghapus koin virtual di area tersebut untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.


Komdigi Mengambil Langkah Tindak Lanjut
Komdigi kemudian turun tangan terkait hal ini. Wakil Menteri Komdigi, Angga Raka Prabowo, dalam keterangan tertulisnya Rabu 15 Januari 2025 kemarin mengatakan bahwa pemanggilan pihak Jagat bertujuan untuk mencari klarifikasi serta mendorong penggunaan platform digital yang lebih positif. pihaknya ingin mendorong pengembangan platform digital yang memberi dampak positif kepada masyarakat.


Komdigi juga menerima berbagai laporan dari masyarakat dan instansi terkait yang menyebutkan dampak buruk dari fenomena 'Berburu Koin' ini terhadap lingkungan dan fasilitas publik. Pemanggilan pihak Jagat bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan platform digital yang bertanggung jawab serta menciptakan ruang digital yang sehat.


Angga mengingatkan pengembang platform digital agar memperhatikan norma dan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Komdigi tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas jika ada aplikasi atau platform digital yang melanggar aturan.Selain itu tegas Anggar, pemerintah harus melindungi kepentingan umum dan menghindari gangguan terhadap ketertiban sosial akibat penyalahgunaan teknologi.


Jagat Berjanji Untuk Merubah Fitur
Pihak Jagat menanggapi serius permintaan tersebut dan berjanji akan mengubah fitur 'Berburu Koin' menjadi 'Misi Jagat'. Komdigi menyambut baik keputusan tersebut dan mendukung langkah Jagat untuk berinovasi. Karena itu pihaknya berharap agar Jagat terus berkembang menjadi platform yang produktif, edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Sementara itu, Barry Beagen, Co-Founder Jagat, meminta maaf atas kerusakan yang disebabkan oleh fitur tersebut. Ia menyampaikan terima kasih atas arahan Komdigi. Setelah dilakukan diskusi yang konstruktif,pihaknya berjanji akan mengubah format Coin Hunt menjadi 'Misi Jagat' yang mendorong pengguna untuk berkontribusi positif di ruang publik. pihaknya percaya hal itu akan meningkatkan kualitas ruang publik melalui partisipasi generasi muda.


Barry juga menjelaskan bahwa perubahan ini akan dilaksanakan dalam waktu tiga hari. Selain itu, fitur baru akan mendorong pengguna untuk memperbaiki fasilitas publik, dan selama proses perubahan, koin tidak akan tersedia untuk diburu di aplikasi Jagat. Untuk memastikan bahwa kerusakan fasilitas publik tidak terulang, Jagat juga akan menyediakan saluran untuk pemerintah dan masyarakat untuk melaporkan kerusakan yang terjadi. sehingga perubahan yang dilakukan oleh pihak Jagat diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan menjaga keberlanjutan fasilitas umum.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan