Indonesia Kecam Operasi Militer Israel di Jenin, Tepi Barat, Ancam Perdamaian

Ilustrasu Konflik bersenjata. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan militer besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, pada 21 Januari 2025. Serangan ini dikhawatirkan dapat merusak prospek perdamaian yang sempat tercipta setelah gencatan senjata di Jalur Gaza. Indonesia menilai operasi ini mengungkapkan maksud tersembunyi Israel untuk melanjutkan penjajahan atas wilayah Palestina.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada 25 Januari 2025, menegaskan bahwa peningkatan kekerasan ini menunjukkan niat Israel untuk mempertahankan pendudukan ilegalnya di Palestina. Pihak Indonesia menyatakan bahwa pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel menunjukkan upaya mereka untuk memperkuat dominasi dan menjadikan pendudukan itu permanen. Hal ini, menurut Indonesia, semakin memperburuk situasi yang sudah genting di wilayah tersebut.

Indonesia juga menekankan bahwa inti dari konflik ini adalah penolakan Israel untuk mengakui hak rakyat Palestina dalam menentukan nasib mereka sendiri. Sebagai negara yang selalu mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia terus mendesak agar komunitas internasional bertindak tegas dan memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sesuai dengan prinsip solusi dua negara.

Serangan yang dilakukan Israel ini dimulai setelah gencatan senjata yang dimediasi di Jalur Gaza pada 19 Januari 2025. Namun, pada 21 Januari 2025, Israel justru melancarkan serangan besar-besaran di Jenin dan kamp pengungsian di wilayah Tepi Barat, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa. Menurut otoritas Palestina, serangan ini telah menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 40 lainnya. Sekitar 3.000 keluarga terpaksa mengungsi dari kamp pengungsian Jenin akibat eskalasi kekerasan yang terus meningkat.

Laporan media Israel menyebutkan bahwa operasi militer ini merupakan bagian dari upaya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mendapatkan dukungan politik dari petinggi otoritas keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Indonesia menilai tindakan Israel semakin memperburuk ketegangan di Palestina dan dapat mengancam proses perdamaian yang masih rapuh. Indonesia mendesak dunia internasional untuk tidak diam dan segera bertindak untuk menghentikan kekerasan ini serta memberikan dukungan bagi perjuangan Palestina menuju kemerdekaan dan keadilan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan