Mardani Ali Sara Dilaporkan ke MKD Usai Dinilai Olok-olok Partai Gelora

Radarlambar.bacakoran.co- Anggota DPR dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR setelah dianggap mengolok-olok Partai Gelombang Rakyat (Gelora) yang dipimpin oleh Anis Matta.

Laporan ini disampaikan oleh seorang simpatisan Gelora, Eneng Ika Haryati, yang merasa bahwa pernyataan Mardani melanggar kode etik anggota DPR.

Peristiwa ini bermula dari pernyataan Mardani dalam acara 'Silaturahmi Nasional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dengan Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina' pada 21 Januari lalu. Dalam acara tersebut, Mardani diduga mengolok-olok Partai Gelora dengan menyebutnya sebagai "partai nol koma" diiringi dengan tawa yang dianggap tidak sopan.

Eneng merasa bahwa ucapan tersebut tidak layak diucapkan oleh seorang pejabat publik, terlebih karena Mardani menjabat sebagai Ketua BKSAP.

Eneng menilai bahwa sikap Mardani yang terus mengolok-olok Partai Gelora sudah menjadi kebiasaan dan merasa sangat tidak pantas mengingat posisinya sebagai ketua BKSAP, yang seharusnya lebih menjaga netralitas dan profesionalisme.

Ia mengungkapkan kekecewaannya karena tindakan tersebut dinilai tidak mencerminkan etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh anggota Dewan.

Sebagai tindak lanjut, Eneng meminta agar Mardani mengundurkan diri atau bahkan dipecat dari jabatannya.

Ia merasa bahwa posisi sebagai Ketua BKSAP tidak layak dipertahankan oleh seseorang yang tidak menjaga sikap profesional dalam berinteraksi dengan partai politik lain.

Hingga saat ini, Mardani belum memberikan tanggapan terkait laporan yang diajukan ke MKD tersebut.

Laporan ini kini tengah menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut dari MKD untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil.

Kejadian ini menyoroti pentingnya menjaga sikap dan etika politik di Indonesia, mengingat anggota Dewan merupakan representasi dari rakyat yang harus menjaga kehormatan lembaga legislatif.(*)