Pemerintah Berencana Hentikan Ekspor Minyak Mentah, Pertamina Berikan Tanggapan

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Foto Dok/Net--

Radarlambar.bacakoran.co - Pemerintah Indonesia berencana untuk menghentikan ekspor minyak mentah dan memanfaatkan hasil produksi tersebut untuk diolah dalam negeri. Menanggapi kebijakan ini, PT Pertamina (Persero) menyatakan akan mematuhi keputusan tersebut. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa perusahaan mendukung langkah pemerintah demi memastikan ketahanan energi nasional.

"Pertamina mendukung penuh kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk memaksimalkan pengolahan minyak domestik di dalam negeri, sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan energi," kata Fadjar dalam pernyataan yang diterima pada Rabu, 29 Januari 2025. Menurut Fadjar, kebijakan ini tidak menjadi masalah karena produksi minyak Pertamina terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sepanjang 2024, Pertamina tercatat memproduksi rata-rata 556 ribu barel minyak per hari, meningkat dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang tercatat 415 ribu barel per hari. Fadjar menilai, peningkatan produksi ini mendukung kebijakan pemerintah yang ingin mengalihkan minyak mentah domestik untuk diolah di kilang-kilang dalam negeri.

Selain itu, Pertamina terus mengembangkan kapasitas kilang melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Sebagai contoh, kilang Pertamina di Balikpapan diproyeksikan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun ini, yang meningkatkan kapasitas pengolahan minyak sebesar 100 ribu barel per hari, menjadi 360 ribu barel per hari.

"Saat ini, kami sedang melakukan analisis terkait proyeksi keuntungan dan kerugian dari biaya produksi domestik jika ekspor minyak mentah dihentikan. Kami berharap, dengan minyak mentah yang lebih banyak beredar di dalam negeri, harga akan menjadi lebih kompetitif dan berpengaruh positif terhadap biaya produksi," jelas Fadjar.

Ia juga menegaskan bahwa semua hasil produksi minyak oleh Pertamina Hulu Energi akan diserap oleh kilang Pertamina. Meskipun kebijakan ini dapat berdampak pada beberapa sektor lain, seperti industri perkapalan, Fadjar menekankan bahwa Pertamina, sebagai perusahaan negara, akan mengikuti arahan pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa seluruh minyak mentah yang diproduksi dalam negeri akan diarahkan untuk diolah di kilang lokal. Pemerintah memperkirakan bahwa ekspor minyak mentah Indonesia tahun ini akan mencapai sekitar 28 juta barel, dan sebanyak 12 hingga 13 juta barel akan digunakan untuk memperkuat pasokan kilang dalam negeri.

"Kami mendorong pihak-pihak terkait, termasuk SKK Migas, KKKS, dan Pertamina, untuk memastikan minyak mentah domestik dapat memberikan nilai tambah di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor BBM," ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 27 Januari 2025.

Pemerintah juga meminta agar minyak mentah yang tidak sesuai dengan spesifikasi kontraktor dapat diolah dan dicampur agar sesuai dengan standar untuk konsumsi kilang dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian swasembada energi di Indonesia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan