Bahaya Dislipidemia dan Cara Penanganannya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Edi Prasetya |

Kamis , 30 Jan 2025 - 16:48

DISLIPIDEMIA Dislipidemia adalah kondisi yang memerlukan perhatian serius karena dapat memicu masalah kardiovaskular yang berat.Foto freepik--

bahaya dislipidemia dan cara penanganannya                            radarlambar.bacakoran.co - dislipidemia merujuk pada ketidakseimbangan kadar lemak dalam darah seperti kolesterol dan trigliserida
kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius termasuk penyakit jantung, stroke dan masalah pembuluh darah. oleh karena itu penting untuk mengetahui dampak dislipidemia dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menanganinya.
dampak bahaya dislipidemia
1. penyakit jantung koroner. 
dislipidemia, terutama kadar kolesterol jahat (ldl) yang tinggi, dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di dinding arteri. penumpukan ini membentuk plak yang dapat menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah sehingga mengganggu aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
2. stroke.
plak kolesterol yang terbentuk di arteri otak dapat menghalangi aliran darah, meningkatkan risiko stroke. ketika suplai darah ke otak terhambat, sel-sel otak dapat mati, yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi otak permanen.
3. penyakit pembuluh darah perifer
kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah dapat mempengaruhi aliran darah ke ekstremitas tubuh, mengarah pada penyakit pembuluh darah perifer. gejalanya termasuk nyeri pada kaki dan kesulitan berjalan, bahkan dapat mengarah pada amputasi jika tidak ditangani.
4. gangguan fungsi ginjal
kadar kolesterol tinggi dapat merusak pembuluh darah yang membawa darah ke ginjal, berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal yang bisa berujung pada gagal ginjal jika tidak dikelola dengan benar.
cara mengelola dislipidemia
1. mengubah pola makan
membatasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol serta mengurangi asupan gula dapat membantu mengatur kadar kolesterol dalam darah. makanan yang kaya serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian, sangat dianjurkan, begitu juga asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon.
2. aktivitas fisik yang teratur
olahraga memiliki peran penting dalam mengatur kadar kolesterol. aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, atau bersepeda membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (hdl) dan menurunkan kolesterol jahat (ldl) serta trigliserida. 
3. menjaga berat badan sehat
mengontrol berat badan ideal sangat penting dalam penanganan dislipidemia. obesitas meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, serta menurunkan kolesterol baik. menjaga pola makan yang seimbang dan aktif bergerak bisa membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki profil lipid darah.
4. berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol
merokok merusak pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol baik, sedangkan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida. menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi alkohol sangat penting dalam pengelolaan dislipidemia.
5. pengobatan sesuai petunjuk dokter
dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup mungkin tidak cukup, dan obat-obatan seperti statin diperlukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. penggunaan obat harus selalu berdasarkan resep dan pengawasan medis yang tepat untuk hasil yang optimal.
6. pemeriksaan kesehatan secara berkala
dislipidemia sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting. tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol dan trigliserida dapat membantu mendeteksi dislipidemia lebih dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Jumat, 31 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan