Nyeri Dada Kiri pada Orang Dewasa? Kapan Harus Waspada!

Nyeri dada / Foto--iStock--

1. Penyebab Terkait Jantung  

Nyeri dada yang berhubungan dengan jantung biasanya disebabkan oleh kondisi seperti angina, serangan jantung, perikarditis, atau miokarditis. Angina terjadi akibat aliran darah ke jantung yang berkurang, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres. Serangan jantung, di sisi lain, terjadi saat aliran darah ke jantung tersumbat, menyebabkan nyeri dada yang sering kali menjalar ke bagian tubuh lain. Perikarditis dan miokarditis adalah peradangan pada lapisan dan otot jantung yang juga dapat menimbulkan nyeri dada.  

 

Penanganan kondisi ini dapat meliputi pemberian nitrogliserin untuk memperlancar aliran darah, aspirin untuk mengurangi risiko pembekuan darah, atau prosedur medis seperti angioplasti untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah.  

 

2. Penyebab Terkait Paru-Paru 

Beberapa kondisi paru-paru juga dapat menyebabkan nyeri dada, seperti emboli paru, pneumonia, pleuritis, atau pneumothorax. Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri paru-paru, menyebabkan nyeri yang tajam, terutama saat bernapas. Pneumonia dan pleuritis merupakan infeksi atau peradangan pada paru-paru yang menyebabkan nyeri dada yang semakin terasa saat batuk atau menarik napas dalam. Pneumothorax atau kolaps paru-paru juga bisa menjadi penyebab nyeri dada mendadak.  

 

Pengobatan untuk kondisi ini tergantung pada penyebabnya, misalnya pemberian pengencer darah untuk emboli paru, antibiotik untuk pneumonia, atau pemasangan selang dada untuk mengatasi paru-paru yang kolaps.  

 

3. Penyebab Terkait Pencernaan  

Gangguan pencernaan seperti refluks asam (GERD), hernia hiatus, dan kejang esofagus juga bisa menimbulkan nyeri dada. GERD terjadi saat asam lambung naik ke kerongkongan, menimbulkan sensasi terbakar di dada. Hernia hiatus terjadi ketika sebagian lambung terdorong ke rongga dada, menyebabkan nyeri yang menyerupai masalah jantung. Kejang esofagus, yaitu kontraksi otot kerongkongan yang tidak normal, juga dapat menimbulkan nyeri dada yang signifikan.  

 

Untuk menangani kondisi ini, dokter biasanya menyarankan konsumsi antasida atau obat penghambat asam seperti omeprazole, serta perubahan pola makan dan gaya hidup guna mencegah gejala berulang.  

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan