Pemeriksaan Elektrokardiogram: Deteksi Dini Masalah Jantung

Reporter: Linda Kurniati |

Editor: Budi Setiawan |

Minggu , 09 Feb 2025 - 14:17

Elektrokardiogram (EKG) adalah prosedur medis yang berfungsi untuk mengukur serta merekam aktivitas listrik jantung. Foto Freepik--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Elektrokardiogram (EKG) adalah prosedur medis yang berfungsi untuk mengukur serta merekam aktivitas listrik jantung.

Pemeriksaan ini sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi jantung serta menilai efektivitas terapi penyakit jantung.

EKG, yang juga dikenal sebagai rekam jantung, dilakukan dengan bantuan alat bernama elektrokardiograf.

Alat ini menangkap impuls listrik dari jantung dan menampilkan hasilnya dalam bentuk grafik di monitor.

Grafik ini dapat dicetak dan menjadi bagian dari rekam medis pasien untuk dievaluasi oleh dokter.

Pemeriksaan EKG biasanya disarankan bagi pasien yang mengalami gejala gangguan jantung, seperti mudah lelah, sesak napas, nyeri dada, atau jantung berdebar.

Kapan EKG Dibutuhkan?

EKG dapat membantu mendeteksi berbagai kondisi, antara lain:

• Serangan jantung

• Gangguan otot jantung (kardiomiopati)

• Kelainan irama jantung

• Penyakit jantung koroner

• Ketidakseimbangan elektrolit

pemeriksaan elektrokardiogram: deteksi dini masalah jantung                            radarlambar.bacakoran.co - elektrokardiogram (ekg) adalah prosedur medis yang berfungsi untuk mengukur serta merekam aktivitas listrik jantung. 
pemeriksaan ini sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi jantung serta menilai efektivitas terapi penyakit jantung.
ekg, yang juga dikenal sebagai rekam jantung, dilakukan dengan bantuan alat bernama elektrokardiograf. 
alat ini menangkap impuls listrik dari jantung dan menampilkan hasilnya dalam bentuk grafik di monitor. 
grafik ini dapat dicetak dan menjadi bagian dari rekam medis pasien untuk dievaluasi oleh dokter.
pemeriksaan ekg biasanya disarankan bagi pasien yang mengalami gejala gangguan jantung, seperti mudah lelah, sesak napas, nyeri dada, atau jantung berdebar.
 
kapan ekg dibutuhkan?
ekg dapat membantu mendeteksi berbagai kondisi, antara lain:
• serangan jantung
• gangguan otot jantung (kardiomiopati)
• kelainan irama jantung
• penyakit jantung koroner
• ketidakseimbangan elektrolit
• efek samping obat-obatan
selain itu, dokter juga menggunakan ekg untuk mengevaluasi kondisi jantung sebelum dan setelah operasi serta memantau efektivitas terapi seperti penggunaan alat pacu jantung dan obat-obatan.
pemeriksaan ini bersifat aman, cepat, dan tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa batasan usia.
 
hal yang perlu diperhatikan sebelum ekg
ekg bisa dilakukan dalam situasi darurat, misalnya untuk mendeteksi serangan jantung, ataupun sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. jika dilakukan secara terencana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
• informasikan kepada dokter jika anda menggunakan alat pacu jantung.
• beritahukan daftar obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi, termasuk obat herbal, karena dapat mempengaruhi hasil ekg.
• hindari penggunaan losion, minyak, atau bedak di area dada.
• jangan mengonsumsi minuman berkafein, air dingin, atau melakukan aktivitas fisik berat sebelum tes, karena dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.
 
persiapan sebelum menjalani ekg
sebelum pemeriksaan dimulai, pasien biasanya diminta mengenakan pakaian khusus dari rumah sakit. 
jika ada rambut di area dada yang dapat mengganggu pemasangan elektroda, dokter atau perawat akan mencukurnya terlebih dahulu.
 
prosedur pemeriksaan ekg
ekg dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit dalam waktu sekitar 10 menit. berikut adalah langkah-langkahnya:
• pasien diminta mengenakan pakaian medis dan melepaskan benda logam yang dapat mengganggu pemeriksaan.
• pasien berbaring di tempat tidur, lalu elektroda sebanyak 12 buah ditempelkan di area dada, lengan, dan tungkai.
• mesin ekg mulai merekam aktivitas listrik jantung dan menampilkannya dalam bentuk grafik pada monitor.
selama pemeriksaan berlangsung, pasien diminta untuk tetap diam dan tidak berbicara agar hasilnya lebih akurat.
 
setelah pemeriksaan ekg
setelah tes selesai, pasien dapat kembali beraktivitas seperti biasa, kecuali jika dokter menyarankan pembatasan tertentu. 
hasil ekg dapat langsung didiskusikan dengan dokter atau dijadwalkan pada kunjungan berikutnya.
jika hasil ekg menunjukkan kondisi normal, pemeriksaan tambahan mungkin tidak diperlukan. namun, jika ada indikasi gangguan, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan ulang atau tes tambahan, seperti pemeriksaan enzim jantung.
dari hasil ekg, dokter dapat menilai beberapa aspek kesehatan jantung, seperti:
• ritme jantung yang normal atau tidak (aritmia).
• denyut jantung apakah terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia).
• kecukupan suplai darah dan oksigen ke jantung.
• kondisi jantung apakah masih sehat atau sudah mengalami kerusakan.
• adanya perubahan struktur jantung, misalnya akibat pembesaran bilik jantung.
 
jenis-jenis ekg
dalam beberapa kasus, gangguan jantung tidak terdeteksi melalui ekg standar. oleh karena itu, ada beberapa metode pemeriksaan lain yang bisa digunakan, antara lain:
• stress test
• dilakukan saat pasien beraktivitas di treadmill atau menggunakan sepeda statis untuk mengevaluasi respons jantung terhadap stres fisik.
• holter monitor
• menggunakan alat kecil yang dikalungkan di leher dan merekam aktivitas listrik jantung selama 1–2 hari. pasien tetap bisa beraktivitas normal selama alat ini digunakan.
• event monitor
• serupa dengan holter monitor, namun hanya merekam aktivitas listrik jantung saat pasien mengalami gejala. alat ini bisa digunakan hingga satu bulan.
 
risiko dan efek samping ekg
pemeriksaan ekg umumnya aman dan tidak menyebabkan komplikasi. namun, dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengalami iritasi kulit akibat pemasangan elektroda atau sedikit nyeri saat elektroda dilepas.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Senin, 5 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan