Empat Jenis BBM Non Subsidi di Lambar Turun

0301--

BALIKBUKT - Mengawali tahun 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi milik Pertamina kembali mengalami penurunan harga yang berlaku sejak Senin, 1 Januari 2024. Penurunan harga BBM non Subsidi tersebut berlaku untuk empat jenis BBM yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Di Lampung Barat, penyesuaian harga BBM non subsidi itu dibenarkan oleh Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Liwa, Dedy Aryansah. 

Ia menyebut penyesuaian yang dimaksud ialah penurunan harga BBM yang berlaku untuk empat jenis BBM non Subsidi yaitu Pertamax yang sebelumnya Rp13.950 menjadi Rp13.500, Pertamax Turbo dari Rp15.700 menjadi Rp14.750 per liter. 

Kemudian Dexlite dari Rp15.900 per liter menjadi Rp14.900 per liter dan terakhir Pertamina Dex dari harga Rp16.550 per liter menjadi Rp15.450 per liter.

“Ya, sejak kemarin (Senin Red) ada penyesuaian untuk harga BBM Non Subsidi. Penyesuaian itu menunjukan penurunan harga yang berlaku di seluruh wilayah lampung, tak terkecuali di SPBU Liwa,” terang Dedy.

Menyikapi tingginya kebutuhan BBM di momen puncak libur tahun baru 2024, pihaknya memastikan sejak awal hingga puncak liburan kebutuhan BBM baik Subsidi maupun Non Subsidi khususnya di SPBU liwa aman. Setiap hari pihaknya menerima pasokan normal yakni untuk BBM bersubsidi jenis pertalite sebanyak 16.000 KL dan BBM jenis solar sebanyak 8.000 KL. 

“Pasokan normal itu selama ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, kalau pun terjadi antrean itu terjadi karena memang meningkatnya kebutuhan dan aktivitas kendaraan seperti saat momen liburan natal dan tahun baru yang baru saja kita lewati,” kata dia.

Selain BBM bersubsidi, pihaknya juga menjamin ketersediaan BBM non subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo juga selalu tersedia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena jika sewaktu-waktu pasokan BBM bersubsidi habis, maka dapat memilih alternatif menggunakan BBM non bersubsidi.

“Untuk pasokan BBM jenis Pertamax biasa maupun Pertamax Turbo juga dipastikan aman, saat ini masing-masing stoknya ada 4000 KL, jadi tidak kendala soal pemenuhan kebutuhan,” tandasnya. (edi/haris) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan