Kenali Penyebaran hingga Pencegahan Penyakit Tuberkulosis

lustrasi/ Foto--Freepik--
Selain itu, penderita juga mungkin mengalami demam, menggigil, kelelahan, keringat malam yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, serta kehilangan selera makan.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, terutama jika memiliki faktor risiko, sebaiknya segera mengunjungi fasilitas kesehatan untuk diagnosis lebih lanjut.
Diagnosis TBC melibatkan beberapa tes untuk mendeteksi bakteri penyebab penyakit.
Tes-tes tersebut meliputi mikroskopi apusan dahak, kultur untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis, dan tes amplifikasi asam nukleat (NAAT).
Rontgen dada juga dapat digunakan untuk melihat perubahan yang disebabkan oleh infeksi.
Penting untuk membedakan antara TBC aktif yang menular dan TBC laten yang tidak menular, meskipun TBC laten bisa berkembang menjadi TBC aktif jika tidak diobati, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pengobatan TBC biasanya melibatkan kombinasi beberapa jenis antibiotik, seperti Isoniazid, Rifampisin, Etambutol, dan Pirazinamid.
Proses pengobatan ini dibagi menjadi dua fase: fase intensif yang berlangsung dua bulan dengan empat obat, dan fase kelanjutan selama empat bulan dengan dua obat.
Durasi pengobatan biasanya enam bulan, namun bisa lebih lama tergantung pada respons pasien terhadap pengobatan dan adanya resistansi obat.
Untuk memastikan keberhasilan pengobatan, sangat penting untuk menyelesaikan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter, karena penghentian pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan kambuh dan resistansi obat.
Pencegahan TBC mencakup beberapa langkah penting. Vaksinasi Bacille Calmette-Guerin (BCG) dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa bentuk TBC, sementara pemeriksaan rutin pada individu berisiko tinggi sangat penting untuk mendeteksi TBC sejak dini.
Penggunaan masker oleh penderita TBC dan menjaga ventilasi yang baik di ruangan dapat mengurangi risiko penularan. Selain itu, promosi kebersihan dan kondisi hidup yang lebih baik juga memainkan peran penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
Untuk individu yang terinfeksi TBC laten, pengobatan pencegahan dengan obat seperti Isoniazid dapat membantu mencegah perkembangan penyakit menjadi aktif.
Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah penyebaran lebih lanjut dan mengurangi dampak penyakit ini.(*)