Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Industri Wisata Terancam

Reporter: Lusiana Purba |

Editor: Budi Setiawan |

Jumat , 28 Feb 2025 - 17:16

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. Foto-Net--

dedi mulyadi larang study tour, industri wisata terancam                            radarlambar.bacakoran.co - gubernur jawa barat, dedi mulyadi, baru-baru ini membuat keputusan kontroversial dengan melarang kegiatan study tour di sekolah-sekolah yang ada di provinsi tersebut. 
keputusan ini mendapat perhatian luas, terutama dari pihak industri pariwisata, yang mengkhawatirkan dampak ekonomi yang akan ditimbulkan.
sekretaris jenderal asosiasi perusahaan perjalanan wisata indonesia (asita), budi rianto, menyebutkan bahwa kegiatan study tour memiliki kontribusi signifikan terhadap jumlah wisatawan, terutama dari kalangan sekolah. 
"larangan ini diperkirakan akan mengurangi jumlah pengunjung, yang pada akhirnya bisa berdampak pada pengurangan lapangan kerja di sektor wisata dan meningkatkan tingkat pengangguran," ujar budi, dalam wawancara dengan media pada 26 februari 2025.
 
dampak ekonomi yang luas
budi juga mengingatkan bahwa tidak hanya sektor wisata yang akan terpengaruh, tetapi sektor akomodasi, hotel, serta bisnis lokal yang berada di sekitar objek wisata juga akan merasakan efeknya. 
"keputusan ini bisa membawa dampak luas, termasuk terhadap ekonomi keluarga yang bergantung pada sektor-sektor tersebut," kata budi.
mengingat hal ini, budi mengusulkan agar pelaku industri wisata bisa melakukan pertemuan dengan dedi mulyadi untuk mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan pendidikan dan dampak pada ekonomi lokal.
 
motivasi dedi mulyadi di balik kebijakan
dedi mulyadi menjelaskan alasan dibalik kebijakan larangan study tour setelah dilantik sebagai gubernur jawa barat pada 20 februari 2025. 
dedi menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya yang ditanggung oleh siswa dan orang tua. 
menurutnya, kegiatan seperti study tour sering kali membebani orang tua dengan biaya yang cukup besar.
dalam unggahannya di media sosial, dedi mengatakan tidak melarang kegiatan perpisahan atau pun aktivitas kreatif lainnya  di sekolah yang dilakukan dengan sumber daya dari sekolah itu sendiri. 
namun, kegiatan yang melibatkan biaya besar, seperti memanggil artis atau menyewa tempat acara besar, perlu dibatasi.
 
mencari solusi pengganti study tour
budi rianto menyarankan agar sekolah tetap melaksanakan kegiatan study tour dengan memilih destinasi di dalam provinsi jawa barat. 
hal ini akan mengurangi biaya transportasi yang tinggi dan bisa menjaga kelangsungan kegiatan edukasi tanpa membebani siswa atau orang tua. 
misalnya, kegiatan bisa dilaksanakan di tempat wisata yang dekat, seperti perjalanan dari bandung ke lembang.
"diskusi lebih lanjut diperlukan untuk mencari solusi yang memungkinkan siswa tetap mendapatkan pengalaman belajar tanpa memerlukan biaya besar. study tour bisa dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan destinasi yang lebih terjangkau," tambah budi.
dengan adanya dialog lebih lanjut, diharapkan kebijakan tersebut bisa menghasilkan keputusan yang baik, yang tetap mendukung kegiatan pendidikan sekaligus menjaga keberlanjutan industri pariwisata dan ekonomi lokal di jawa barat. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Senin, 5 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan