BI Batasi Penukaran Uang Lebaran 2025

Aplikasi PINTAR sempat mengalami down beberapa waktu lalu karena tingginya antusiasme masyarakat yang ingin menukarkan uang untuk Lebaran. Foto-Net--
Radarlambar.bacakoran.co- Bank Indonesia (BI) menetapkan pembatasan terhadap layanan penukaran uang untuk kebutuhan Lebaran 2025 melalui sistem Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR). Langkah ini diambil setelah tingginya antusiasme masyarakat sempat menyebabkan gangguan pada sistem tersebut.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menyampaikan bahwa kemacetan pada aplikasi PINTAR terjadi lantaran tingginya lonjakan pengguna yang mengakses layanan pada waktu-waktu tertentu, khususnya pada akhir pekan.
Untuk menghindari penumpukan trafik, BI memutuskan untuk melakukan pengaturan penukaran secara bertahap, dimulai dari wilayah Jawa yang akan menjadi prioritas utama pada Sabtu, 22 Maret 2025.
BI berupaya menjaga agar akses masyarakat ke layanan PINTAR tetap stabil dan dapat berjalan optimal, terutama pada hari-hari kerja yang biasanya trafik pengguna relatif lebih rendah. Otoritas moneter ini menilai langkah pembatasan berbasis wilayah dan waktu menjadi solusi efektif dalam merespons kebutuhan masyarakat terhadap uang baru yang kerap meningkat menjelang Idulfitri.
Hingga pertengahan Maret 2025, Bank Indonesia mencatat sebanyak 378.523 orang telah melakukan registrasi penukaran uang melalui PINTAR. Total dana yang sudah ditukarkan mencapai Rp67,1 triliun, yang baru merepresentasikan sekitar 37 persen dari total Rp180,9 triliun dana yang disiapkan oleh BI untuk periode Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Doni memproyeksikan bahwa jumlah masyarakat yang akan melakukan penukaran uang akan mengalami lonjakan signifikan menjelang pekan terakhir Ramadan. Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat yang menunggu pencairan gaji dan tunjangan hari raya (THR) sebelum menukarkan uang pecahan kecil yang umumnya digunakan untuk kebutuhan Lebaran, seperti tradisi bagi-bagi uang kepada anak-anak atau kerabat.
Selain memastikan kesiapan aplikasi PINTAR tetap berjalan optimal, BI juga memastikan bahwa ketersediaan uang hasil cetak sempurna (HCS) yang dikenal masyarakat sebagai uang baru, dalam kondisi cukup dan siap diedarkan.
Selain uang HCS, BI juga akan memastikan ketersediaan uang layak edar (ULE) di jaringan ATM dan berbagai titik distribusi lainnya guna memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah libur panjang Lebaran.
Langkah antisipatif ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas layanan keuangan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai, terutama menjelang masa libur yang lebih panjang tahun ini. Bank Indonesia memastikan distribusi uang tunai akan berjalan sesuai target dan dapat diakses masyarakat dengan lancar selama periode Ramadan hingga Idulfitri 2025. *