Neanderthal: Kerabat Manusia Purba yang Menyisakan Jejak di DNA Kita

Neanderthal: Kerabat Manusia Purba yang Menyisakan Jejak di DNA Kita. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Neanderthal adalah kerabat terdekat manusia purba yang pernah menghuni Bumi ratusan ribu tahun lalu, dan meski telah punah, sebagian kecil dari DNA mereka masih hidup dalam tubuh manusia modern. Mereka merupakan bagian dari kelompok hominin, cabang evolusi yang mencakup manusia (Homo sapiens) serta kerabat purba lainnya, seperti simpanse dan bonobo.
Evolusi dan Kepunahan Neanderthal Manusia dan Neanderthal berbagi nenek moyang yang sama sekitar 600.000 hingga 800.000 tahun lalu. Namun, sekitar 400.000 hingga 350.000 tahun lalu, Neanderthal mulai berkembang menjadi spesies yang berbeda (Homo neanderthalensis) dan punah sekitar 34.000 hingga 40.000 tahun yang lalu. Selain Neanderthal, ada juga kerabat manusia purba lainnya yang lebih misterius, yaitu Denisovan, yang ditemukan di Asia.
Penampilan Neanderthal: Mirip Manusia, Tapi Berbeda Secara umum, Neanderthal tampak mirip dengan manusia modern. Mereka berjalan tegak dan kuat, namun dengan ciri-ciri yang membedakan mereka dari kita. Tengkorak mereka memiliki ukuran otak yang besar, tetapi lebih panjang dan tidak bulat seperti manusia modern. Struktur tubuh Neanderthal, seperti rongga dada yang besar dan hidung lebar, diyakini membantu mereka bertahan hidup di cuaca dingin dan menjalani aktivitas fisik yang berat.
Apakah Neanderthal Spesies yang Sama dengan Manusia? Neanderthal diakui sebagai spesies yang berbeda, meskipun mereka dapat kawin dengan Homo sapiens dan menghasilkan keturunan yang subur. Peneliti membandingkannya dengan beruang kutub dan beruang cokelat yang dapat menghasilkan keturunan subur namun tetap dianggap sebagai spesies yang berbeda. Hal ini menegaskan bahwa meskipun ada persilangan genetik, Neanderthal dan manusia adalah spesies yang terpisah.
Kemampuan Berbicara Neanderthal Meskipun masih menjadi perdebatan, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Neanderthal bisa berkomunikasi secara vokal. Struktur telinga dalam mereka menunjukkan bahwa kemampuan berbicara sangat penting bagi kehidupan mereka. Walau demikian, kompleksitas bahasa mereka mungkin tidak setinggi manusia modern, dengan kemungkinan berbicara seperti anak usia 3 tahun, yang mampu menyebutkan warna, bentuk, dan jumlah, tetapi kesulitan dalam berbicara mengenai waktu dan menceritakan kisah kompleks.
Mengapa Neanderthal Punah? Neanderthal punah sekitar 40.000 tahun yang lalu, namun penyebab pastinya masih menjadi misteri. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada kepunahan mereka antara lain perubahan iklim yang cepat, persaingan dengan manusia modern, serta faktor genetika. Studi menunjukkan bahwa Neanderthal hidup dalam kelompok kecil yang terisolasi, yang dapat menyebabkan perkawinan sedarah dan keragaman genetik rendah, menjadikan mereka lebih rentan terhadap kepunahan secara perlahan.
Kawin Silang antara Neanderthal dan Manusia Penelitian menunjukkan bahwa manusia dan Neanderthal pernah kawin pada beberapa periode berbeda, dan keturunan dari hubungan tersebut masih ada dalam DNA kita. Sekitar 1% hingga 2,4% DNA orang di luar sub-Sahara Afrika berasal dari Neanderthal, bahkan orang Afrika juga memiliki sedikit DNA Neanderthal akibat migrasi manusia kembali ke Afrika. Hal ini membuktikan adanya interaksi dan kawin silang antara Neanderthal dan manusia purba lainnya.
Pengaruh DNA Neanderthal pada Manusia Modern Beberapa gen yang diwariskan dari Neanderthal memengaruhi berbagai aspek kesehatan dan fungsi tubuh manusia modern. Di antaranya adalah pengaruh pada sistem kekebalan tubuh, kesuburan, serta ritme tubuh (seperti kecenderungan menjadi morning person atau night owl). Namun, ada juga efek samping negatif dari beberapa gen Neanderthal, seperti sensitivitas lebih terhadap rasa sakit, risiko penyakit autoimun, dan peningkatan risiko COVID-19 berat pada beberapa individu.
Fakta Singkat tentang Neanderthal:
Masa hidup: 400.000 hingga 34.000 tahun lalu
Wilayah hidup: Eurasia Barat, mulai dari Wales, Siberia hingga Israel
Makanan: Daging (dari gajah hingga kerang), juga jamur, lumut, dan kulit pohon
Tinggi dan berat: Sekitar 150–175 cm dan 62–84 kg
Kesimpulan Neanderthal bukan hanya bagian penting dari sejarah manusia purba, tetapi juga masih memengaruhi kita melalui warisan genetik yang mereka tinggalkan. Meskipun mereka telah punah, jejak mereka tetap hidup dalam tubuh kita, memberikan wawasan lebih dalam tentang evolusi manusia dan hubungan kita dengan spesies yang telah hilang ini.